Kaleidoskop 2022 : Tren Diet Sepanjang Tahun 2022, Mulai DASH hingga Diet Flexitarian

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi diet (pixabay.com)

Ilustrasi diet (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Terdapat banyak cara untuk membuat tubuh lebih sehat dengan bonusnya adalah penurunan berat badan, salah satunya dengan program diet. Tren diet sepanjang tahun 2022 muncul diet yang populer dan dapat dipilih sesuai kebutuhan masing-masing. Apakah Sahabat Cantika juga ikut tren diet? 

Berikut Informasi tren diet sepanjang tahun 2022 yang dihimpun Cantika.com dalam kaleidoskop 2022

1. Diet DASH

Diet DASH adalah salah satu cara terbaik dengan tujuannya adalah untuk mengobati tekanan darah tinggi, bersama dengan diet rendah garam. Diet DASH ini cukup populer skhir-akhir ini di sepanjang tahun 2022, Dan diet ini juga sangat direkomendasikan dikarenakan selain mampu menurunkan berat badan diet ini juga sangat baik untuk tubuh. Diet DASH menekankan pada konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan, serta mengurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, sodium dan gula.

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com

2. Diet Mediteranian

Diet Mediteranian merupakan diet yang cukup populer di sepanjang tahun 2022. Pola diet ini didasari oleh makanan mediterania yang mengutamakan  makanan yang penuh dengan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian (gandum, beras merah, gandum hitam dan jagung), aneka makanan laut, unggas, telur, keju, yogurt, susu, minyak zaitun, dan berbagai bumbu herbal. .

Makanan yang harus dihindari dalam diet mediteranian ini adalah asupan gula tambahan, lemak jenuh, makanan olahan dan makanan tinggi sodium. Pada dasarnya konsep diet mediteranian ini hampir mirip dengan diet DASH dan sering direkomendasikan sebagai diet yang sehat dan baik untuk tubuh.

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya

3. Diet Probiotik

Diet probiotik ini cukup populer sepanjang tahun 2022, diet ini menekankan pada pemilihan makanan yang tinggi bakteri baik untuk meningkatkan kesehatan pencernaan. Makanan yang mengandung probiotik antara lain kefir, yogurt, kombucha, tempe, dan kimchi. Probiotik berperan dalam pengendalian nafsu makan, sehingga sering digunakan sebagai diet penurunan berat badan.

Pada prinsipnya konsumsi makanan probiotik bermanfaat bagi tubuh, namun jumlah dan dosisnya harus dikontrol, apalagi jika makanan probiotik tersebut memiliki rasa yang asam. Mengonsumsi makanan yang terlalu asam justru bisa menyebabkan diare atau ketidakseimbangan bakteri di usus. Maka dari itu diet ini tetap konsultasi oleh dokter atau ahli gizi serta harus tetap dikontrol dalam menentukan jumlah dan dosisnya.

4. Diet Keto

Diet selnjutnya yang cukup populer sepanjang tahun 2022 adalah Diet Keto. Diet ini merupakan  diet yang berfokus pada konsumsi rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Tujuan dari diet ini adalah membawa keadaan metabolisme tubuh menjadi ketosis dengan memaksa tubuh menggunakan lemak sebagai bahan bakar utamanya sebagai pengganti glukosa.

Diet keto memiliki distribusi konsumsi yang berbeda-beda, namun yang paling umum digunakan adalah 70 persen lemak, 20 persen protein, dan 10 persen karbohidrat (di mana konsumsi karbohidrat hanya 20-50 gram per hari).

Diet ini awalnya ditujukan untuk mengobati epilepsi, namun kini telah menjadi cara yang trendi untuk menurunkan berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet ketogenik dapat membantu menurunkan berat badan, terutama dalam jangka pendek, dan dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Namun diet ini tidak bisa digunakan dalam jangka panjang karena memiliki efek samping seperti flu, sembelit dan gangguan pencernaan lainnya.

Ilustrasi diet ketogenik. shutterstock.com

5. Diet Flexitarian

Diet flexitarian ini merupakan bagian dari vegetarisme. Diet ini cukup populer di tahun 2022 dikarenakan diet flexitarian ini mengutamakan konsumsi sayuran dan biji-bijian, namun tetap memperbolehkan konsumsi daging dan susu. Mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang kaya serat telah terbukti mendukung kesehatan jantung, menurunkan kolesterol, dan menstabilkan tekanan darah.

Selain itu, diet tanpa lemak ini membatasi asupan makanan olahan, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan. Padahal sebenarnya penurunan berat badan bukanlah tujuan utama dari diet flexitarian ini.

Ilustrasi diet. shutterstock.com

Baca: Curhat Drew Barrymore Siapkan Makanan untuk Anak dengan Menu Diet Flexitarian

JENIATI ARTAULI TAMPUBOLON

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."