8 Kesalahan Umum Mencuci Baju di Mesin Cuci

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi mesin cuci. Shutterstock

Ilustrasi mesin cuci. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ada sejumlah kesalahan umum mencuci baju di mesin cuci yang kerap tak disadari, menurut pakar binatu, Kate Hanks dari Hampr dan Jenna Arkin dari ECOS. Di antaranya  mencampur pakaian tidak berdasarkan berat, menambahkan deterjen secara berlebihan, hingga selalu memakai air panas.

Untuk lebih lengkapnya, simak delapan kesalahan mencuci baju di mesin cuci:

1. Mencuci Baju Terlalu Banyak 

Ketika berbicara tentang ukuran beban cucian, semakin kecil semakin baik. “Jika drum kelebihan beban, deterjen akan lebih sulit menembus setiap pakaian dan menghilangkan noda sepenuhnya,” Arkin menjelaskan seperti dikutip dari Well+Good, pada Ahad, 6 November 2022.

“Mencuci dengan beban yang lebih kecil akan mengurangi kebutuhan untuk mencuci ulang saat noda tidak keluar dan bahkan mengurangi waktu pengeringan.”

Hanks menambahkan bahwa pakaian membutuhkan ruang gerak untuk bernapas selama siklus mencuci. “Memasukkan baju hingga mendekati pintu penutup akan mengurangi jumlah ruang yang dibutuhkan cucian untuk merendam dan mengaduk dengan benar untuk membersihkan kotoran.”

2. Menggunakan Deterjen secara Berlebihan

Anda mungkin berpikir bahwa menggunakan lebih banyak deterjen berarti lebih cepat bersih. Ternyata tidak. Sebenarnya hanya dibutuhkan satu hingga dua sendok makan untuk beban cucian standar.

“Menggunakan deterjen berlebih bisa menyebabkan penumpukan di dalam serat pakaian Anda yang menahan kotoran dan bakteri,” kata Hanks, yang menyarankan agar Anda menggunakan lebih sedikit dari label pabrikan.

3. Selalu Memilih Air Panas

“Air panas tidak hanya secara drastis meningkatkan jumlah energi yang dikonsumsi selama mencuci, tetapi juga memberikan tekanan yang tidak perlu pada jenis kain tertentu,” kata Arkin.

Kombinasi deterjen yang sesuai untuk air dingin akan memperpanjang usia pakaian, melestarikan lingkungan, dan menghemat uang Anda.

Secara umum, air dingin bekerja paling baik untuk kain yang mungkin menyusut, dan mencegah warna gelap dari luntur, kata Hanks. Sedangkan penggunaan air hangat, dia mengatakan yang terbaik untuk pakaian yang cukup kotor dan kain buatan seperti poliester.

"Air panas sebaiknya digunakan saat mencuci handuk, katun tebal, atau barang-barang yang sangat kotor," tandasnya.

4. Tidak Menyiapkan Pakaian dengan Benar

Pastikan risleting dan kancing ditutup sebelum dicuci di mesin cuci. Hal itu akan mencegah halangan ketika ritsleting atau kancing tersangkut pada pakaian lain, jelas Arkin. Pastikan pula membalik bagian dalam pakaian ke arah luar.

5. Membiarkan Kaus Kaki Digulung 

Pastikan kaus kaki yang akan dicuci ke dalam mesin cuci tidak tergulung. Sebab hal itu bisa menyebabkan noda dan kotoran tidak bersih sempurna. “Ketika barang-barang ini dicuci saat digulung, noda dan kotoran dicuci,” dia berbagi.

6. Tidak Menyortir Pakaian berdasarkan Berat

Kita sudah mengetahui pentingnya menyortir pakaian berwarna dan putih, tapi tahukah Anda memisahkan pakaian berdasarkan beratnya juga sama pentingnya. 

“Barang-barang berat seperti jeans dapat bergesekan dengan kasar pada kain halus seperti renda, menyebabkan keausan berlebihan atau bahkan kerusakan selama beberapa waktu,” Hanks menjelaskan.

7. Membiarkan Cucian Bersih di Mesin Cuci

Tahukah Anda membiarkan cucian bersih di mesin cuci dalam waktu lama bisa menyebabkan jamur tumbuh. Tandanya adalah bau apek itu, menurut Arkin.

“Meskipun terkadang Anda tidak dapat mencium bau jamur jika Anda menggunakan deterjen dengan tingkat wewangian yang tinggi, penting untuk membawa pakaian ke pengering segera setelah siklus pencucian selesai,” imbaunya.

8. Cuci Jenis Pakaian sesuai Pengaturan yang Tersedia

Meskipun banyak dari kita memiliki pengaturan mesin standar yang digunakan, cobalah untuk mencuci dengan pengaturan lain yang tersedia.

“Pencucian cepat sangat bagus untuk sejumlah kecil barang kotor ringan yang ingin Anda cuci dalam setengah waktu reguler.” Sedangkan untuk siklus pencucian yang berat, yang paling baik adalah handuk atau barang berat seperti jeans yang membutuhkan lebih banyak pengadukan dan siklus putaran berkecepatan lebih tinggi daripada kain standar,” tandasnya.

Semoga ke depannya, kita tidak membuat kesalahan-kesalahan atas saat mencuci baju di mesin cuci.

WELL+GOOD

Baca juga: Cara Merawat Mesin Cuci Agar Tak Cepat Rusak, Pentingnya Gunakan Deterjen Cair

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."