5 Tanda Kamu Pasif-Agresif, Tak Langsung Ungkapkan Pikiran dan Perasaan Negatif

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi teman wanita. Unsplash/Trung Thanh

Ilustrasi teman wanita. Unsplash/Trung Thanh

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pertengkaran selalu ada diantara dua orang, baik antara pertemanan ataupun pasangan. Wajar untuk bertanya apa yang menahan Anda dari membuat keputusan untuk intropeksi diri. Namun, seorang yang pasif-agresif mungkin tidak akan pernah mencapai titik introspeksi. Sebab sifat yang sangat pasif dari tindakan mereka dapat membuat mereka merasa seolah-olah tidak ikut terlibat dalam konflik.

Psikoterapis dan penulis buku Unf*ck Your Life and Relationships, Anita Astley, mengatakan orang yang pasif-agresif tidak secara langsung mengungkapkan pikiran dan perasaan negatif mereka dan sering mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang mereka lakukan. 

Meskipun Anda mungkin dapat dengan mudah melihat tanda-tanda perilaku pasif-agresif pada orang lain, akan lebih sulit untuk mengenali ketika Anda menunjukkan perilaku yang sama. 

"Ada motivasi kuat untuk secara aktif mengabaikan kenyataan perasaan agresif atau marah." ucap Psikoterapis Peter Schmitt, Direktur Klinis Asosiasi di Kip Therapy.

Berikut lima tanda perilaku pasif-agresif yang sebaiknya disadari:

1. Menganggap Diri sebagai Non-Konfrontasi

Biasanya mengekspresikan kemarahan secara pasif, seperti "Saya tidak pernah marah pada orang lain". Kenyataannya, kita semua terkadang memiliki emosi agresif, maka upaya untuk menekan perasaan itu pada akhirnya akan muncul sebagai sikap pasif-agresif atau yang lebih buruk lagi, jelas Schmitt.

Hal yang sama berlaku jika penanganan konflik tidak konfrontatif sama sekali, tetapi perhatikan bahwa pihak lain akan sering bereaksi seolah-olah mereka mengatakan sesuatu yang ofensif atau menyakitkan, kata Schmidt. Ini berarti bahwa mereka dapat menangkap perilaku pasif-agresif Anda dan menjadi marah atau bingung dengan ketidakmampuan Anda untuk mengekspresikan emosi secara langsung.

2. Orang lain Menyalahkan Perasaan Anda

Ketika orang lain menuduh Anda dengan menyerang emosi Anda, atau menuduh Anda mudah tersinggung ketika Anda tidak merasa berkonflik, itu adalah indikator yang jelas dari perilaku pasif-agresif.

3. Berkata Kebalikannya

Salah satu tanda paling jelas dari perilaku pasif-agresif pada orang lain adalah kebiasaan yang mungkin terabaikan. Ketika Anda mengatakan ‘ya’ yang padahal itu ‘tidak’ bagi anda, hal ini berlaku pada konteks apapun.

Anda tergoda untuk mengatakan sesuatu hanya untuk menghindari konflik, tetapi hal itu bertentangan dengan perasaan Anda. Misalnya, frasa, "Saya baik-baik saja", agresivitas pasif mungkin sedang membara dalam diri Anda.

4. Sering Menyindir

Jika Anda menggunakan sindiran terutama sewaktu kesal atau mengalami percakapan yang sulit, itu biasanya merupakan tanda perilaku pasif-agresif

5. Berharap Orang Lain Memahami Perasaan Anda

Jika Anda frustrasi karena kurangnya pemahaman orang lain sebelum meluangkan waktu untuk menjelaskan perasaan Anda, kemungkinan besar hal tersebut adalah tanda dari pasif-agresif.

Mengharapkan orang yang Anda cintai untuk dapat membaca pikiran Anda melalui tindakan pasif Anda merupakan tanda kurangnya komunikasi. Menyatakan perasaan secara langsung kepada teman atau pasangan, tidak peduli betapa sulitnya hal itu, membuat Anda memiliki pemahaman yang sama.

WELL GOOD | NADIA RAICHAN FITRIANUR

Baca juga: 4 Zodiak Ini Sering Bersikap Pasif-Agresif saat Marah

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."