Perempuan Indonesia Lebih Banyak Terdiagnosis Gagal Jantung, Menurut Studi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi gagal jantung. shutterstock.com

Ilustrasi gagal jantung. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Studi terbaru menyebutkan perempuan di Indonesia ternyata lebih banyak terdiagnosis penyakit kardiovaskular atau gagal jantung. Dalam survei yang dilakukan terhadap 2.000 pasien penyakit kardiovaskular dari fasilitas kesehatan tipe B dan A yang ada di Jawa dan Sumatera, prevalensi penyakit ini sudah mencapai angka 5 persen.

Studi tersebut mencatat bahwa perempuan lebih besar terdiagnosis gagal jantung dibanding pria. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Siti Elkana Nauli menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang membuat perempuan lebih rentan terdiagnosis penyakit gagal jantung.

"Pertama, perempuan umumnya datang terlambat saat melakukan pemeriksaan penyakit dengan beberapa alasan rumah tangga," katanya dalam forum edukasi penyakit gagal jantung yang digelar Novartis pada Selasa, 31 Mei 2022. Dia menuturkan faktor tersebut lebih banyak mengindikasikan bahwa perempuan di Indonesia lebih banyak terdiagnosis jika dibandingkan faktor genetik.

Dalam upaya menurunkan angka penyakit gagal jantung ini, Nauli berkoordinasi dengan orang yang berpengaruh dalam masyarakat untuk mendata warga yang terindikasi penyakit ini dan mengatakan bahwa orang yang terindikasi harus rutin melakukan kontrol.  

“Itulah yang kita lakukan sampai saat ini, dari mulai 10 persen sekarang sudah mulai naik sekitar 30-40 persen,” imbuhnya.

Selain melancarkan gerakan kerja gagal jantung dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Nauli juga membujuk ibu-ibu yang susah untuk diajak kontrol penyakit dengan memberikan motivasi agar melihat anaknya saat melihat ibunya terpapar penyakit ini.

Dia menuturkan selain alasan non-medis yang sudah dipaparkan, bahwa ada hal lain yang menjadi penyebab hal tersebut. Nauli melihat hanya ada fase yang hanya dimiliki oleh perempuan, yaitu saat kehamilan di usia produktif terdapat peningkatan darah waktu hamil. Perempuan juga mengalami kondisi di mana kemungkinan adanya kerusakan jantung pada saat proses kehamilan.

"Penyebab lain gagal jantung adalah seperti pembiaran kondisi kaki yang membengkak setelah kehamilan yang berlangsung lama atau biasa disebut kardiomiopati," ucapnya.

Baca juga: Tips Hindari Gagal Jantung, Sebaiknya Aktif Bergerak

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."