Hari Tuberkulosis Sedunia, Ini 6 Tips Cegah Terinfeksi Tuberkulosis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia dilaksanakan setiap tanggal 24 Maret. Hari tersebut memiliki tujuan untuk membangun dan membuat masyarakat sadar akan wadah Tuberkulosis. Hari Tuberkulosis Sedunia diprakarsai oleh Dr Robert Koch, seorang ilmuwan mengumumkan bahwa ia telah menemukan penyebab dari penyakit tuberkulosis, yakni bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Di tahun 80-an, wabah tuberkulosis menyebar luas di Eropa dan Amerika, yang menyebabkan kematian satu dari tujuh orang. Masyarakat pun percaya bahwa TBC adalah penyakit bawaan yang didapatkan secara turun temurun. Namun hal itu dibantah oleh Robert Koch, yang yakin bahwa tuberkulosis disebabkan karena unsur bakteri. Pada tahun 1882, ia mengumumkan penemuannya yang mengarah kepada Mycobacterium tuberculosis.

Karya mengenai penyakit ini kemudian membuat Koch memenangkan Nobel dalam Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1905.

Penyakit tuberkulosis masih menjadi ancaman hingga saat ini. Berdasarkan Data Global TB Report 2020, setidaknya kasus tuberkulosis di Indonesia mencapai lebih dari 560.000 kasus. Agar terhindari dari penyakit ini, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menjaga pola hidup sehat.

Berikut beberapa tips cegah terinfeksi tuberkulosis

1. Melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang rutin bisa meningkatkan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan selain berolahraga, yaitu dengan melakukan aktivitas sehari-hari yang menggerakkan berbagai anggota tubuh seperti berjalan kaki dan membersihkan rumah. Selain manfaatnya yang baik untuk fisik, olahraga dalam berbagai bentuk bisa membantu untuk mengurangi stres dan mengendalikan rasa cemas.

2. Mengonsumsi sayur dan buah

Tips cegah terinfeksi tuberkulosis lain adalah konsumsi sayur dan buah sangat penting dalam menjaga metabolisme dalam tubuh karena kandungannya bisa membantu tubuh mencegah masuknya berbagai penyakit. Konsumsi sayur dan buah disarankan sesuai dengan kebutuhan tubuh setiap individu, sehingga diimbau untuk berkonsultasi dengan dokter gizi untuk mengetahui jumlah konsumsi sayur dan buah yang tepat bagi tubuh.

3. Tidak merokok

Tips cegah terinfeksi tuberkulosis adalah dengan tidak merokok. Merokok merupakan salah satu aktivitas yang berisiko bagi tubuh, terutama bagi para perokok aktif maupun perokok pasif. Sebab, kandungan dalam rokok yang bersifat toksik bisa berisiko bagi sejumlah organ seperti paru-paru, ginjal, liver, hingga otak. Tidak hanya berisiko bagi organ, rokok juga mampu meningkatkan risiko penyakit yang sudah ada dalam tubuh, terutama yang berkaitan dengan saluran pernafasan seperti tuberkulosis. 

4. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol

Konsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan bisa meningkatkan risiko sejumlah penyakit, mulai dari hepatitis hingga tuberkulosis.

5. Menjaga kebersihan lingkungan

Lingkungan yang sehat juga mendukung kesehatan tubuh, sebab kebersihan lingkungan juga berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang, termasuk pada kualitas udara yang dihirup seseorang. Selain itu, membersihkan lingkungan sekitar rumah juga membantu kesehatan fisik seseorang karena kegiatan ini bisa menjadi salah satu cara untuk tetap aktif bergerak.

6. Lakukan cek kesehatan berkala

Cek kesehatan atau medical check up (MCU) merupakan salah satu langkah preventif yang direkomendasikan untuk mengetahui secara dini tentang penyakit yang diderita dan mencegah kemungkinan komplikasi atau keparahan untuk beberapa penyakit. Dengan mengetahui suatu penyakit lebih awal, tindakan pengobatan juga bisa dilakukan lebih cepat dan lebih ringan.

Sudahkah Anda melaksanakan kebiasaan untuk mencegah infeksi tuberkulosis itu?

Baca: Tuberkulosis, Penyakit Jadul yang Masih Perlu Terus Indonesia Perangi

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."