Alasan Mengapa Jika Sedang Program Diet Jangan Minum Susu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)

Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Susu merupakan salah satu sumber kalsium dan protein hewani bagi tubuh. Namun, bolehkah Anda minum susu saat menjalani program diet? Ada banyak makanan dan minuman yang harus dihindari saat sedang diet atau program menurunkan berat badan (weightloss). Salah satu yang paling banyak ditanyakan kepada ahli, yaitu susu. Susu memang minuman yang sehat.

Namun, perlu diingat susu mengandung lemak, zat gizi makro yang terkait dengan penambahan berat badan. Jadi, haruskah Anda benar-benar berhenti minum susu saat mencoba menurunkan berat badan?

Dilansir dari Times of India, susu mengandung lemak jenuh dan tinggi kalori, dua faktor yang tidak dapat diabaikan dalam hal penurunan berat badan. 250 ml susu murni atau sekitar 1 gelas mengandung hampir 5 gram lemak dan 152 kalori.

Bagi orang yang menjalani diet rendah kalori, para ahli menyarankan agar menghindari susu dan produk berbasis susu lainnya dalam diet mereka. Hal ini dilakukan untuk membatasi konsumsi kalori dalam sehari.

Lantas, apakah susu bisa bikin gemuk? Jawaban sederhana untuk pertanyaan ini: Tidak. Susu tidak dapat menyebabkan penambahan berat badan. Bahkan, pada kenyataannya, susu dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Susu sehat dan merupakan sumber protein berkualitas tinggi, nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan otot dan pertumbuhan otot. Susu juga mengandung cukup banyak nutrisi seperti seng, magnesium, kalsium, vitamin B12 dan vitamin D.

Nutrisi ini dapat membantu memperkuat tulang Anda, meningkatkan kekebalan dan meningkatkan metabolisme. 250 ml susu mengandung 8 g protein dan 125 mg kalsium. Jadi, tidak ada salahnya mengonsumsi susu dalam jumlah terbatas setiap hari, meskipun Anda sedang diet.

Sesuai penelitian yang dilakukan pada 2004, orang yang mengikuti diet rendah kalori kehilangan lebih banyak berat badan ketika mereka mengonsumsi tiga porsi produk susu setiap hari daripada mereka yang menghindari produk susu.

Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa orang yang mengikuti diet tinggi produk susu dapat mengatur berat badan mereka dengan lebih baik setelah kehilangannya dan mereka juga memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil.

Selain itu, seseorang yang mengonsumsi kalsium juga dapat mengurangi risiko obesitas, sindrom metabolik, diabetes tipe-2, dan bahkan penyakit kardiovaskular. Karena itu, Anda tidak perlu mengurangi susu dan produk berbasis susu dari diet jika Anda mencoba menurunkan berat badan. Susu merupakan bagian penting dari diet seimbang dan secangkir susu atau 250 ml susu setiap hari dapat membantu Anda tetap berenergi.

Anda bisa menambahkan protein shake ke dalam susu setelah berolahraga. Namun, jika Anda alergi susu sapi (lanctose intolerant), Anda harus menghindari susu. Dalam kasus seperti itu, Anda dapat memiliki produk susu nabati seperti susu kedelai dan kacang almond.

Baca: Kenali Tubuh Anda, Diet Intermittent Belum Tentu Cocok Untuk Semua Orang

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."