Tips Mendongeng untuk Orang Tua Baru, Mulailah dengan Mengajak Bicara Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi orang tua mendongeng. sheknows.com

Ilustrasi orang tua mendongeng. sheknows.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mendongeng banyak sekali manfaatnya untuk orang tua dan anak. Selain memperkuat ikatan batin atau bonding, mendongeng juga salah satu cara mengajari anak tanpa menggurui. Di dalam cerita yang dituturkan, anak bisa mengambil nilai edukasi atau belajar berempati dari tokoh-tokoh. Orang tua dan anak juga bisa meningkatkan daya imajinasi bersama.

Untuk merasakan manfaat di atas, para orang tua jangan abaikan tiga kekuatan dalam mendongeng. Apa itu? Menurut Rona Mentari, pendongeng profesional selama 20 tahun, ada tiga kekuatan dalam mendongeng, yaitu pencerita, cerita, dan pendengar. Saat orang tua menjadi pendongeng atau pencerita, Rona mengungkapkan penting sekali untuk belajar peka.

"Belajar jadi pendongeng itu belajar peka. Kalau kita gak peka, maka cerita gak akan sampai kepada pendengarnya," tutur Rona Mentari dalam Instagram Live Cantika, Jumat, 26 Februari 2021.

Rona melanjutka bahwa kepekaan bisa membuat orang tua cepat menyadari gerak-gerik anak yang mulai bosan saat didongengkan, bisa dari gerakan mata dan gestur tubuhnya. Jika anak-anak mulai menunjukkan hal itu, Rona anjurkan untuk melakukan interaksi yang disukai anak dan sesuai dengan ceritanya.

"Munculkan hal-hal yang bikin mereka fokus, caranya bisa beragam dan subjektif. Aku biasanya mengajak interaksi yang nyambung dengan cerita atau dongengnya. Lewat gerakan tangan dan ekspresi itu penting," katanya.

Untuk orang tua baru, Rona Mentari mengungkapkan mulailah dengan mengajak bicara anak. Bercerita kegiatan sehari-hari, bukan dari suatu sumber, juga bagian dari mendongeng. Jadi, jangan takut memulainya. Orang tua juga bisa memanfaatkan pula buku-buku bergambar yang sesuai usia anak

"Mulailah dengan mengajak bicara anak. Ceritakan aktivitas hari itu. Gunakan buku yang ada gambarnya dan juga bisa membacakan buku," imbuhnya.

Rona Mentari juga mengingatkan para orang tua boleh menggunakan alat bantu atau gimmick lainnya, selain modifikasi suara dan ekspresi, asalkan itu berhubungan dengan cerita dan orang tua nyaman menggunakannya.

"Bahwa segala macam alat bantu atau gimmick yang melekat pada dongeng harus mencakup dua hal, membantu kita menyampaikan ceritanya. Mau ada boneka atau nyanyian berhubungan dengan cerita. Selain itu, pilih yang memudahkan untuk kita mendongeng, jangan sampai menyulitkan. Jika diperlukan, latihan terlebih dahulu," jelasnya.

Baca juga:

Waktu yang Tepat Mendongeng untuk Anak, Tak Selalu Malam

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."