10 Cara Agar Transisi dari Ibu Bekerja ke Ibu Rumah Tangga Berjalan Lancar

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Transisi dari ibu bekerja menjadi ibu rumah tangga seringkali dijalani dengan tidak mudah. (Canva)

Transisi dari ibu bekerja menjadi ibu rumah tangga seringkali dijalani dengan tidak mudah. (Canva)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa perempuan, yang biasa bekerja di luar rumah, memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga setelah menikah. Namun, transisi ini seringkali tidak mudah dijalani.

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar transisi dari ibu bekerja ke ibu rumah tangga bisa dijalani lebih mudah. 

1. Ketahui yang Anda harapkan

Setiap memulai pekerjaan baru, kita biasanya mendapatkan arahan. Tapi tidak demikian halnya jika kamu menjadi ibu rumah tangga. 

Ketahui apa yang Anda harapkan sebelum memulai hari-hari menjadi ibu yang berada di rumah. Tuntutannya akan berbeda dan begitu pula stresnya.

Anda tidak dapat memprediksi yang akan terjadi setiap hari. Maka persiapan yang baik akan membantu Anda menjalani transisi dengan lebih lancar.

2. Tetap jalin hubungan dengan teman-teman lama

Memutuskan hubungan dengan dunia kerja tidak berarti Anda juga harus memutuskan hubungan dengan mantan rekan kerja. Pastikan untuk tetap berhubungan dengan orang-orang yang pernah bekerja dengan Anda.

Jadwalkan makan siang bersama sesekali. Namun, dalam masa pandemi ini, mungkin pertemuan tidak mudah dilakukan. Anda bisa mengobrol lewat chat atau melakukan video call.

Koneksi ini akan mencegah kita mengisolasi diri sendiri. Menjaga koneksi akan membantu kala Anda memutuskan untuk kembali bekerja di masa mendatang.

3. Dapatkan teman baru

Jalin pertemanan baru secepat mungkin. Persahabatan dengan tetangga sesama ibu rumah tangga bisa menjadi penyelamat di hari-hari ketika Anda mempertanyakan keputusan untuk menjadi ibu rumah tangga.

Tak hanya itu, sesama ibu rumah tangga mungkin memiliki jadwal yang sama. Ini akan membuat Anda bisa mengunjungi mereka kapanpun dan bisa mudah menjalin hubungan.

4. Buat jadwal sehari-hari

Meninggalkan jadwal 9 to 5, mungkin membuat Anda merasa lega pada hari-hari pertama. Tidak ada lagi dikejar deadline atau buru-buru harus ke kantor. Namun tugas sehari-hari juga bisa menumpuk. Untuk itu tetapkan jadwal agar Anda bisa menjalani hari dengan mudah.

Tentukan kapan Anda berbelanja bahan makanan, bahkan pekerjaan rumah lainnya, seperti mencuci, menyetrika, hingga membersihkan kamar mandi. Dengan membuat jadwal, Anda akan lebih mudah mengelola kegiatan setiap hari.

6. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Ketika Anda sibuk mengurus orang lain, mudah lupa untuk menjaga diri sendiri. Jika tidak meluangkan waktu untuk diri sendiri, Anda akan dengan cepat mengalami kelelahan atau dan mengalami parental burnout.

Istirahat dengan bersantai sambil menonton atau membaca buku favorit Anda. Ini akan membuat Anda lebih rileks. 

Jangan pernah melewatkan waktu untuk diri sendiri, sempatkan untuk melakukan aktivitas me time. Bukan hanya karena Anda pantas mendapatkannya, tapi Anda pasti membutuhkannya.

7. Libatkan Pasangan Anda dalam pekerjaan rumah tangga

Jaga agar suami Anda tetap terlibat. Lakukan percakapan tentang peran Anda yang akan berubah. Pastikan pula bahwa kalian dapat membantu satu sama lain. 

8. Temukan tempat penitipan anak

Jangan terjebak dalam pemikiran bahwa Anda tidak membutuhkan bantuan pengasuhan anak karena selalu di rumah. Namun sebenarnya ibu yang tinggal di rumah tetap membutuhkan tempat penitipan anak.

Ini dibutuhkan ketika kamu butuh waktu untuk diri sendiri atau ketika Anda punya keperluan mendadak. 

9. Berikan diri Anda sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan

Lakukan hobi baru atau ikuti kelas untuk membantu mengisi kesenjangan pekerjaan di resume Anda. Anda tetap membutuhkan proyek dengan tujuan. Memiliki tujuan-tujuan ini dan mencapainya membantu menjaga sikap Anda tetap positif. Ini juga membantu Anda agar tidak terjebak dengan keseharian yang itu-itu saja. 

10. Carilah aktivitas untuk Anda dan anak-anak

Tentu, Anda bisa bermain dengan anak-anak di rumah. Tapi terus-terusan berada di rumah akan membuat Anda ataupun anak menjadi stres. Carilah aktivitas untuk anak dan Anda yang bisa membuat kalian sibuk sepanjang tahun. Anda juga bisa mencari kelompok bermain untuk anak-anak.

Menjadi ibu rumah tangga bukan berarti Anda harus selalu berada di rumah. Sesekali keluarlah dari rumah untuk bersenang-senang. Ini akan membantu transisi Anda dari ibu bekerja menjadi ibu rumah tangga lebih mudah.

Baca juga: 6 Tips Hindari Burnout untuk Ibu Rumah Tangga

VERYWELL FAMILY

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."