Sindrom Mulut Terbakar dan Penyebab yang Mendasarinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Sindrom mulut terbakar biasanya dimulai secara spontan, tanpa faktor pemicu yang pasti. (Canva)

Sindrom mulut terbakar biasanya dimulai secara spontan, tanpa faktor pemicu yang pasti. (Canva)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sindrom mulut terbakar adalah istilah medis untuk rasa terbakar yang terus-menerus (kronis) atau berulang di mulut tanpa penyebab yang jelas. Ketidaknyamanan ini dapat mempengaruhi lidah, gusi, bibir, bagian dalam pipi, langit-langit mulut, atau di area luas di seluruh mulut. Sensasi terbakar bisa menjadi parah, seolah-olah mulut kamu melepuh mulut.

Sindrom mulut terbakar biasanya dimulai secara spontan, tanpa faktor pemicunya yang diketahui. Namun, faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko mengalami sindrom mulut terbakar. Beberapa di antaranya:

  • Penyakit yang dialami
  • Beberapa gangguan kesehatan kronis seperti fibromyalgia, penyakit Parkinson, gangguan autoimun dan neuropati
  • Prosedur gigi sebelumnya
  • Reaksi alergi terhadap makanan
  • Pengobatan tertentu
  • Peristiwa kehidupan traumatis, kegelisahan, dan depresi

Ada beberapa hal mendasar yang terkait dengan sindrom mulut terbakar ini, berikut di antaranya.

1. Mulut kering (xerostomia)

Ini bisa disebabkan oleh berbagai obat, masalah kesehatan, masalah dengan fungsi kelenjar ludah atau efek samping pengobatan kanker

2. Kondisi mulut lain

Beberapa di antaranya seperti infeksi jamur pada mulut (sariawan mulut), kondisi peradangan yang disebut lichen planus oral atau kondisi yang disebut geographic tongue yang membuat lidah tampak seperti peta.

3. Kekurangan nutrisi

Kekurangan zat besi, seng, folat (vitamin B-9), thiamin (vitamin B-1), riboflavin (vitamin B-2), pyridoxine (vitamin B-6) dan cobalamin (vitamin B-12 ) mungkin terkait dengan sindrom mulut terbakar. 

4. Alergi atau reaksi terhadap makanan

Perasa makanan, aditif makanan lainnya, wewangian, pewarna atau zat perawatan gigi bisa menyebabkan mulut terasa seperti terbakar.

5. Refluks asam lambung

Rasa terbakar pada mulut bisa terjadi akibat naiknya asam lambung ke mulut karena penyakit gastroesophageal reflux atau GERD.

6. Obat-obatan tertentu

Salah satu yang memicu rasa terbakar pada mulut adalah obat tekanan darah tinggi.

7. Kebiasaan mulut

Kebiasaan menjulurkan lidah, menggigit ujung lidah dan menggeretakkan gigi (bruxism) sering dikaitkan dengan sindrom mulut terbakar.

8. Gangguan endokrin

Ini biasanya terpicu oleh penyakit diabetes atau tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme).

9. Iritasi mulut yang berlebihan

Biasanya terjadi akibat menyikat lidah secara berlebihan, menggunakan pasta gigi yang kasar, penggunaan obat kumur yang berlebihan, atau terlalu banyak minum minuman asam

10. Faktor psikologis

Kecemasan, depresi atau stres bisa menyebabkan kita mengalami sindrom mulut terbakar.

Sindrom mulut terbakar sebenarnya jarang terjadi. Ada beberapa orang yang berisiko mengalami ini, diantaranya adalah perempuan, perempuan yang berada dalam masa perimenopause atau pascamenopause, dan orang berusia di atas 50 tahun.

Baca juga: Mengenal Sindrom Mulut Terbakar dan Cara Mengobatinya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."