Mengenal Sindrom Mulut Terbakar dan Cara Mengobatinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi wanita menunjukkan lidah. Unsplah.com/Hayes Potter

Ilustrasi wanita menunjukkan lidah. Unsplah.com/Hayes Potter

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Burning mouth syndrome (BMS) juga dikenal sebagai sindrom lidah terbakar adalah suatu kondisi yang menyebabkan sensasi terbakar di mulut. Sensasi terbakar dapat dirasakan pada satu atau lebih area mulut termasuk bibir, gusi, lidah, tenggorokan, dan langit-langit mulut.

Baca juga: 6 Kiat Menghentikan Kebiasaan Tidur dengan Mulut Terbuka

Penyebab sindrom mulut terbakar diklasifikasikan sebagai primer dan sekunder. Penyebab utama meliputi kerusakan pada saraf yang bertanggung jawab atas sensasi rasa dan rasa sakit. Penyebab sekunder meliputi kondisi medis yang mendasarinya seperti diabetes, mulut kering, penyakit refluks gastroesofagus, kecemasan atau depresi, infeksi mulut, defisiensi nutrisi, dan lainnya.

Seseorang yang menderita sindrom mulut terbakar akan mengalami gejala-gejala seperti rasa pahit atau logam, sensasi terbakar, rasa haus yang meningkat, kesulitan menelan, kehilangan rasa, dan sebagainya. Sindrom ini lebih umum terjadi pada wanita pascamenopause, yaitu sekitar 18 hingga 33 persen.

Supaya mencegah sindrom mulut terbakar, hindari makanan panas dan pedas, serta makanan asam. Gunakan pasta gigi dan obat kumur tanpa alcohol. Umumnya, gejalanya hilang seiring waktu tetapi jika terasa mengganggu, dapat mencoba beberapa cara alami berikut ini, seperti dilansir dari laman Boldsky.

#1. Air dingin
Untuk mengurangi rasa terbakar, minumlah banyak air dingin. Air es yang dingin akan memiliki efek mematikan rasa pada saraf lidah dan akan menenangkan daerah tersebut.

#2. Capsaicin
Bilas capsaicin dikatakan membantu meningkatkan gejala ketika dikonsumsi secara oral, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Spanyol Medicina Oral Patologia Oral y Cirugia Bucal. Capsaicin memiliki efek mati rasa pada rasa sakit. Dalam segelas air hangat, campur setengah sendok teh cabai rawit. Bilas mulut Anda dengan larutan ini beberapa kali sehari.

#3. Asam alfa-lipoat
Asam alfa-lipoat adalah antioksidan kuat yang dapat membantu meningkatkan gejala sindrom mulut terbakar. Menurut sebuah penelitian, 600 mg suplemen asam alfa-lipoat diberikan kepada 60 pasien dengan BMS selama dua bulan, sebagai hasilnya, ada gejala yang meningkat secara signifikan. Makan makanan yang kaya asam alfa-lipoat seperti brokoli, wortel, bayam, tomat, kacang polong, bit, dan daging merah yang diberi makan rumput.

#4. Lidah buaya
Lidah buaya adalah zat pendingin yang berfungsi sebagai obat yang efektif untuk mengobati sindrom mulut terbakar. Menurut sebuah penelitian, aplikasi topikal dari 0,5 ml gel lidah buaya dikombinasikan dengan pelindung lidah terbukti efektif dalam mengurangi rasa terbakar dan rasa sakit pada lidah. Ekstrak gel dari daun lidah buaya. Oleskan pada bagian yang sakit dan terbakar. Diamkan selama 20 menit dan bilas dengan air dingin. Lakukan ini tiga kali sehari.

#5. Mint
Mint dapat membantu menurunkan sensasi terbakar di lidah Anda karena mengandung sifat antibakteri dan pendinginan. Anda dapat mengkonsumsinya dalam bentuk permen karet, es krim atau mengunyah daunnya.

#6. Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan sindrom mulut terbakar, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Periodontology. Studi lain menunjukkan bahwa vitamin B12 mengurangi kadar homosistein tinggi yang ditemukan pada pasien dengan sindrom mulut terbakar. Entah makanan yang kaya akan vitamin B12 seperti tuna, sarden, mackerel, salmon, susu mentah, yogurt dan lainnya.

#7. Madu
Madu memiliki sifat menenangkan dan antibakteri yang dapat membantu menenangkan sensasi terbakar dan mengurangi rasa sakit. Oleskan satu sendok teh madu organik mentah pada lidah Anda dan biarkan selama beberapa menit sebelum dibilas dengan air dingin. Lakukan ini tiga kali sehari.

#8. Makanan kaya zinc
Menurut sebuah penelitian, kekurangan zinc telah dikaitkan dengan sindrom mulut terbakar. 276 pasien dengan BMS diberikan 14.1 mg suplemen seng per hari, dan sebagai hasilnya, ada penurunan rasa sakit. Konsumsilah makanan yang kaya akan seng seperti biji labu, daging sapi yang diberi makan rumput, kacang mede, bubuk kakao, yogurt, buncis, dan lainya. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."