Studi Ungkap 3 Sebab Perempuan Lebih Rentan Alami Insomnia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz

Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tahukah Anda, perempuan lebih berisiko alami insomnia atau sulit tidur. Studi menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan ketimbang pria menderita insomnia karena beberapa faktor fisiologis dan psikologis.

Insomnia disebut sebagai gangguan tidur di mana orang sering mengalami kesulitan tertidur. Kondisi tersebut dapat bersifat jangka pendek atau panjang sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut tiga alasan perempuan lebih rentan mengalami insomnia dan cara mengatasinya, dilansir dari Times of India.

1. Hormon

Ada hubungan yang kuat antara hormon dan siklus tidur. Berdasarkan sebuah penelitian, tidak ada perbedaan dalam siklus tidur antara kedua jenis kelamin hingga orang mencapai masa pubertas. Perubahan pola tidur dimulai saat anak perempuan mulai menstruasi. Siklus tidur menjadi lebih baik atau lebih buruk, tergantung pada siklus bulanan karena fluktuasi hormon.

Kehamilan dan menopause, yang menyebabkan perubahan hormonal yang besar, juga dapat merusak jadwal tidur yang teratur.

2. Gangguan suasana hati

Alasan kedua adalah perubahan suasana hati atau mood yang drastis, seperti kecemasan dan depresi. Kita tahu wanita cenderung lebih emosional dan mengalami perubahan suasana hati yang drastis, terutama menjelang menstruasi. Hal itu juga bisa membuat mereka lebih rentan terhadap masalah tidur. Itu karena banyak bahan kimia di otak yang bertanggung jawab atas gangguan suasana hati juga terlibat dalam pengaturan tidur.

Baca juga:

Atasi Insomnia dengan Makan Ayam hingga Minum Teh

3. Terlalu banyak tugas

Satu hal yang kita semua akan terima adalah wanita lebih sering menjadi pengasuh utama bagi anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua. Mereka memiliki tugas mengatur rumah dan bahkan pekerjaan. Semua aktivitas ini menambah tingkat stres dan mengganggu siklus tidur.

Sangat penting untuk mengatasi masalah insomnia sebelum mulai mengganggu kehidupan sehari-hari. Ada banyak cara untuk mengatasi masalah ini, tetapi pertama-tama penting untuk mencari penyebab yang mendasar dan meninjau kebiasaan tidur.

Kebanyakan orang mengalami insomnia pada suatu waktu dalam hidup, biasanya berlangsung selama 1-2 hari. Kondisi ini dianggap kronis ketika episode insomnia terjadi tiga malam dalam seminggu selama tiga bulan atau lebih. Penting untuk mencari bantuan profesional dalam situasi seperti itu.

Berdasarkan temuan, Anda dapat memilih langkah-langkah berikut:

  • Pertahankan jadwal tidur yang konsisten bahkan di akhir pekan atau hari libur.
  • Batasi asupan alkohol dan kafein menjelang waktu tidur.
  • Jangan melihat gawai dan ponsel satu jam atau lebih sebelum tidur.
  • Hindari makan berat saat larut malam.
  • Lakukan beberapa teknik relaksasi untuk melepas lelah.
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."