Selain Demam Tinggi, Berikut 4 Gejala COVID-19 pada Bayi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bayi menangis (Pixabay.com)

Ilustrasi bayi menangis (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - COVID-19 bisa menyerang siapa pun, termasuk bayi. Sejumlah ibu di berbagai negara telah berbagi kisah gejala atau hal yang terjadi saat buah hati terkena COVID-19. Salah satu di antaranya seorang ibu baru dengan bayinya yang berusia 4 bulan di Essex, Inggris. Ia mengisahkan banyak gejala Covid-19 yang tak biasa pada bayi dan memengaruhi tubuh mereka yang sedang tumbuh.

Penelitian mengatakan bahwa virus corona mungkin tidak menyebabkan infeksi parah di antara anak-anak, tetapi terkadang dapat menimbulkan komplikasi yang mengancam. Tanda dan gejalanya juga, seperti yang dijelaskan ibu tersebut bisa sangat berbeda dan membutuhkan pemantauan ketat. Agar kita waspadai bersama, mari luangkan waktu sejenak.

Jangan abaikan, berikut beberapa gejala infeksi COVID-19 pada bayi mengutip laman Times of India

1. Suhu tinggi

Suhu tinggi atau demam merupakan hasil dari peradangan yang cepat dalam tubuh. Perlu dicatat bahwa meskipun batuk tak selalu gejala COVID-19, pada bayi, demam tinggi yang tidak biasa muncul adalah tanda bahwa bayi tersebut telah terkena infeksi virus.

Demam pada bayi di bawah 3 bulan terkadang juga bisa serius, jadi harus segera diatasi.

2. Kulit berbintik-bintik

Munculnya kulit 'belang-belang' atau berbintik dilihat sebagai kemungkinan tanda infeksi COVID-19 pada anak-anak yang lebih muda. Kulit berbintik-bintik muncul dari kondisi medis yang menyebabkan perubahan akibat aliran darah yang rendah. Pada beberapa kasus, kemerahan dan bercak kulit juga bisa muncul karena kedinginan atau kedinginan yang ekstrim.

Meskipun jarang terlihat pada saat ini pada pasien dengan infeksi COVID-19, bercak atau kemerahan yang tidak biasa seperti ini harus mengingatkan Anda untuk melakukan tes COVID-19.

3. Mual

Muntah dan mual adalah tanda infeksi COVID-19 yang parah. Bisa juga terjadi pada bayi yang tertular virus. Muntah bisa juga merupakan tanda infeksi saluran cerna atau pneumonia ringan (yang dapat diakibatkan oleh COVID-19). Pertimbangkan untuk mendapatkan pendapat dokter sesegera mungkin jika anak Anda mengalami gejala tambahan muntah, seperti suhu tinggi, mudah tersinggung, perubahan suasana hati, dan sesak napas.

4. Bibir atau kulit bengkak

Sebagai tanda infeksi yang jelas pada anak-anak dari segala usia, dokter memperingatkan orang tua untuk mencari tanda-tanda masalah seperti pembengkakan, bibir kebiruan, bercak merah, kulit terangkat, lepuh atau lesi yang menyerupai chilblain di sekitar tangan atau kaki menjadi mungkin tanda COVID-19.

Pembengkakan dalam bentuk apa pun biasanya merupakan tanda peradangan dan dapat terjadi tanpa gejala dan gejala khas lainnya juga (seperti batuk, demam).

Namun, ingatlah bahwa lesi dan pembengkakan seringkali juga yang paling menyakitkan, jadi perawatan harus segera diberikan. Perhatikan detak jantung dan denyut nadi bayi Anda. Bibir biru dan gejala parah bisa jadi merupakan tanda kekurangan oksigen dan hipoksia.

5. Nyeri otot

Nyeri otot atau mialgia biasanya dianggap sebagai salah satu gejala COVID-19 yang paling sulit dan paling melelahkan pada orang dewasa. Apa yang para ilmuwan temukan sekarang adalah bahwa nyeri otot juga dapat mempengaruhi si kecil.

Meskipun mereka mungkin tidak dapat mengungkapkan atau mengetahui gejala mereka, sebagai pengasuh, waspadalah terhadap tanda-tanda kekhawatiran. Nyeri otot pada bayi dapat menyebabkan masalah tidur, mudah tersinggung, kemurungan, kesulitan makan, sering menangis.

Baca juga: Penyebaran Covid-19 pada Bayi dan Anak Naik, Ini Pencegahannya

Haruskah orang tua mengkhawatirkan MIS-C?

Sindrom inflamasi multisistem pediatrik (MIS-C) adalah sindrom yang relatif berbahaya terkait dengan COVID-19 pada anak-anak. Sementara penelitian masih berlangsung, dokter anak dan ahli medis memperingatkan bahwa sindrom seperti ini dapat sangat mempengaruhi sistem kekebalan mereka dan membawa komplikasi seumur hidup.

Oleh karena itu, orang tua telah didesak untuk memantau anak-anak dengan cermat dan memperhatikan gejalanya, daripada menganggapnya sebagai flu biasa sekarang. Beberapa gejala yang berhubungan dengan MIS-C bisa berupa demam tinggi, sakit mata, bengkak, sakit perut, kram perut, ruam di kaki atau tangan. 

Bila bayi Anda mengalami gejala COVID-19, isolasi sekaligus atasi gejala tersebut. Jika Anda masih menyusui bayi Anda, lanjutkan menyusui. Belum ada bukti yang menunjukkan bahwa virus dapat ditularkan melalui ASI. Kenakan masker, ikuti praktik kebersihan yang baik dan ikuti saran yang diberikan oleh dokter Anda.

NIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."