Psikolog Sarankan 6 Cara Ini untuk Redakan Panik saat Mendapat Berita Buruk

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi wanita. Freepik.com/Jcomp

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Meski menonton atau membaca berita sudah menjadi bagian keseharian, beberapa orang tak menyadari saat mendengar berita buruk secara tiba-tiba bisa memicu panik hingga stres. Atau belum tahu bagaimana cara menyiapkan diri saat hal itu terjadi. Menurut psikolog klinis Joshua Klaplow, Ph.D., sebenarnya Anda mengalami respons fisik tidak langsung yang tak disadari.

"Kita terprogram untuk memiliki respons fisiologis terhadap apa pun yang dianggap sebagai ancaman atau bahaya," ujar Klapow. "Itu adalah respons 'lawan-atau-lari'. Sebagai manusia, kita terus belajar bagaimana melalui ancaman atau bahaya secara langsung."

Menurut Klapouw, setiap orang punya reaksi yang berbeda-beda saat mendengar berita buruk. Reaksinya bisa saja mirip saat mengalami trauma. Ada yang menunjukkan panik, sulit berkonsentrasi, hingga sesak napas. Maka dari itu, Klapouw menyarankan untuk benar-benar mengenali kemampuan diri saat menghadapi berita buruk.

Lakukan 6 Cara Ini untuk Redakan Kepanikan Mendapat Berita Buruk

1. Kendalikan Intensitas Memperoleh Berita

Disarankan untuk mengurangi frekuensi menonton berita atau bahkan tak menontonnya selama beberapa waktu. Mundur selangkah dapat sangat membantu kesehatan mental Anda. "Tetap mendapatkan informasi terbaru, tapi tidak berlebihan," ucap Klapow.

Brennan C. Mallonee, seorang konselor kesehatan mental berlisensi, dikutip dari Bustle, mengungkapkan bahwa sangat mungkin untuk menyesuaikan intensitas Anda memperoleh berita. "Setel pengatur waktu untuk membantu mengingatkan Anda melakukan hal lain agar tidak fokus menyimak berita," saran Mallonee.

Sementara Erika Martinez, Psy.D., seorang psikolog berlisensi, menyarankan lebih baik membaca daripada menonton. "Anda mungkin lebih baik membaca tentang peristiwa kekerasan daripada melihat gambar grafis di TV," kata Martinez. Ia juga anjurkan tidak mencari berita apa pun setidaknya 30 menit sebelum tidur.

2. Penuhi Kebutuhan Dasar

"Informasi yang membuat stres berdampak pada tubuh dan pikiran. Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk memenuhi kebutuhan fisik dasar Anda untuk memerangi stres akibat berita menyedihkan," kata Klapow.

Tanyakan pada diri Anda beberapa pertanyaan dasar. "Apakah Anda makan relatif sehat? Apakah Anda berolahraga? Apakah Anda tidur? Apakah Anda tetap terhidrasi? Pertanyaan kesehatan umum ini dapat membantu Anda menjaga kesehatan mental dan fisik tetap kuat selama siklus berita yang penuh tekanan," jelas Klapow.

Jika Anda menjawab "tidak" untuk banyak pertanyaan di atas, berusahalah untuk memenuhinya. Contohnya, pasang alarm pengingat untuk minum air dan makan tepat waktu.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."