Malas Makan Sayur dan Minum Air Putih, Waspada Radang Usus Buntu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita makan buah dan sayur. shutterstock.com

Ilustrasi wanita makan buah dan sayur. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Usus buntu adalah suatu organ kecil yang terletak pada ujung usus besar. Organ ini seringkali mengalami penyumbatan atau infeksi yang dikenal dengan kondisi radang usus buntu atau apendisitis.

Kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya jika ditangani dengan cepat. Tapi jika dibiarkan, usus buntu bisa mengancam nyawa. Tapi, sebelum itu terjadi, Anda bisa mencegah penyakit ini lewat memperhatikan asupan bergizi. Apa saja itu?

Berikut sejumlah makanan dan minuman yang disarankan untuk cegah apendistis

1. Makanan Berserat

Radang usus buntu dapat disebabkan oleh penumpukan feses yang mengeras (fekalit). Kondisi ini kemungkinan besar terjadi pada orang yang kurang banyak mengonsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa 14 dari 19 anak dengan kondisi radang usus buntu akut diketahui jarang mengonsumsi makanan berserat.

Makan makanan berserat dapat membantu menarik lebih banyak air ke usus besar sehingga tekstur feses tetap lunak dan mudah dikeluarkan oleh tubuh. Serat juga merangsang gerakan usus tetap normal.

2. Makanan probiotik

Makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt, tempe, atau kimchi dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan tubuh Anda. Secara tidak langsung, ini juga menurunkan kemungkinan terjadinya radang usus buntu.

Jadi, pastikan Anda mencukupi asupan air putih dalam tubuh setiap hari, setidaknya 8 gelas per hari. Selain air putih, Anda juga bisa mendapatkan cairan dari jus buah-buahan atau sup.

3. Minum air putih

Selain mencegah dehidrasi, minum banyak air putih dapat memaksimalkan kinerja usus dan serat makanan berfungsi dengan baik di usus. Jika minum air putih yang cukup, makanan yang dikonsumsi dapat dengan lancar melewati saluran pencernaan.

Jadi, pastikan Anda mencukupi asupan air putih dalam tubuh setiap hari, setidaknya 8 gelas per hari. Selain air putih, Anda juga bisa mendapatkan cairan dari jus buah-buahan atau sup.

4. Makan dengan tenang

Menurut studi yang dimuat dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 1 dari 7 kasus usus buntu dapat terjadi akibat adanya penyumbatan biji-biji makanan. Kesimpulan dari studi tersebut menyatakan bahwa cara mencegah usus buntu dapat dilakukan dengan makan secara tenang. Anda dapat mengunyah makanan hingga halus dan biji-biji makanan dapat disingkirkan.

5. Memerhatikan gejala usus buntu

Anda juga perlu meminimalisasi keparahan gejala dan komplikasi usus buntu yang mungkin timbul. Beberapa gejala usus buntu yang umum muncul dari yang ringan hingga parah, yaitu: nyeri di sisi kanan bawah perut, terasa nyeri atau sulit buang air kecil, perut kram, diare atau sembelit, demam, kehilangan nafsu makan, dan tidak bisa membuang gas. Sebelum terlambat, periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala tersebut.

SEHATQ
 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."