Cara Aliya Rajasa agar Putranya Kuat Berpuasa

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
(Paling kanan) Aliya Rajasa. Instagram.com/@ruby_26

(Paling kanan) Aliya Rajasa. Instagram.com/@ruby_26

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aliya Rajasa membagikan pengalaman anak pertamanya, Airlangga Satriadhi Yudhoyono atau Airlangga belajar puasa Ramadan tahun ini. Agar Airlangga kuat berpuasa, istri Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas ini mengurangi aktivitas fisik sang putra.

"Mas Airlangga lagi senang main catur. Alhamdulillah di tahun ini mas Airlangga sudah belajar ikutan puasa, jadi yang biasanya kegiatan aktif olahraga dan nonstop keringetan berganti menjadi hafalan surat-surat pendek dan main catur," tulis Aliya Rajasa dalam keterangan foto Instagram pada Minggu, 17 Mei 2020.

Menurut Aliya, si sulung suka bermain catur dan lebih jago darinya. Sebab ia banyak pertimbangan saat menggerakkan bidak caturnya.

"Si mas ni kayaknya nurun Grandpa (Hatta Rajasa) sama Pappienya (Ibas) yang sama-sama juara catur asli gak ada yang bisa ngalahin susah banget strateginya," ungkap ibu tiga anak ini.

Dalam unggahan Instagram-nya, Aliya membagikan lima foto yang menunjukkan suasana keluarganya bermain catur.

Cara Aliya mengurangi aktivitas fisik putranya merupakan salah satu kiat anak belajar puasa mengutip laman Sehatq. Sebab jika terlalu aktif dan banyak berkeringat, terutama dalam cuaca yang panas, risiko anak untuk mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan lebih besar. Biarkan anak Anda tetap beraktivitas ringan di dalam ruangan.

Hindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari, tetapi anak tetap dapat bermain di luar pada sore hari menjelang buka puasa.

Selain itu, pastikan anak-anak minum air yang cukup dari waktu berbuka sampai waktu sahur. Tambah asupan cairannya dengan memberi makan yang mengandung banyak air, seperti sayur dan buah, atau dalam bentuk makanan berkuah.

Dengan memperbanyak minum air putih, anak bisa terhindar dari dehidrasi.

Nutrisi anak juga wajib tercukupi. Saat sahur, pilih makanan yang mengenyangkan dengan indeks glikemik yang rendah, seperti beras merah, ubi, singkong, kacang hijau, sayur-sayuran, dan buah.

Saat berbuka, pilih makanan yang dapat meningkatkan kadar gula dengan cepat, misalnya kurma, air jeruk, semangka, nasi, atau roti. Pastikan pula anak-anak tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula.

Kiat terakhir, terapkan lama anak berpuasa secara bertahap. Setelah kita makan, kadar gula darah di dalam tubuh akan meningkat dan bertahan selama kurang lebih 4 jam. Bagi anak-anak yang baru pertama belajar berpuasa, patokan jam ini dapat dipakai untuk menentukan jam berbukanya, yaitu 4 jam setelah sahur.

Jika sudah terbiasa, waktu puasa bisa diperlama hingga 6-8 jam, baru kemudian puasa penuh hingga azan Maghrib.

 
 
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."