Cerita Pasien 01 Covid-19 Sempat Stres, Hambat Proses Penyembuhan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Berstatus pasien positif Covid-19 adalah beban yang tak terkira bagi sebagian orang. Mereka terpaksa menerima reaksi masyarakat atas sesuatu yang tak mereka ketahui atau hindari. Itulah yang dirasakan oleh Sita Tyasutami, pasien 01 Covid-19.

Presiden Joko Widodo pernah mengumumkan dua pasien pertama positif Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020. Dua orang itu tak lain adalah Sita dan ibunya, Maria Darmaningsih. Mereka kemudian dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Adapun pasien 03 Covid, Ratri Anindyajati adalah kakak Sita.

Kendati namanya tidak disebutkan, menyandang status pasien 01 Covid-19 membuat publik penasaran siapa identitas orang yang dimaksud. Sita Tyasutami sendiri awalnya tak tahu kalau dia positif Covid-19. Dia hanya batuk dan merasa tak enak badan.

Sebagai pasien pertama Covid-19 dan melibatkan ibu dan kakaknya, Sita mengaku stres. "Mental down dan akhirnya gejala-gejala itu kembali datang," kata Sita saat diskusi virtual dengan Gugus Tugas Covid-19 di Jakarta, Sabtu, 9 Mei 2020. Sita mengaku kondisinya sudah lebih baik setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit.

Sita Tyasutami. Antaranews.com

Hanya saja, stres yang dirasakannya membuat daya tahan tubuh kembali turun. Gejala sakit Covid-19 itupun kembali menghajar tubuhnya. Sita yang dinyatakan sembuh pada 13 Maret 2020 berusaha berpikir positif. Dia paham betul stres justru memperlambat proses penyembuhan.

Sita memutuskan tidak membaca media sosial dan berita. Sita memanfaatkan waktu untuk yoga, menari, menyanyi, dan melakukan aktivitas lain yang membuatnya senang selama berada di dalam ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso. Sita juga tetap berkomunikasi dengan keluarga, kerabat, dan teman yang memberikan dukungan dan semangat baginya.

"Lama-lama stres mereda, gejala hilang, sistem imunitas tubuh saya naik. Dan akhirnya saya sembuh," ucap dia. Setelah sembuh, Sita Tyasutami mencoba mengambil sisi positif dari pengalamannya itu. Menurut dia, pasien Covid-19 membutuhkan dukungan untuk tetap berpikir positif demi meningkatkan daya tahan tubuh serta menjalani perawatan dan isolasi dengan baik.

Kini Sita kembali aktif di media sosial. Dia bertekad menebarkan kabar positif kepada keluarga dan masyarakat. "Karena saat kasus pertama ini mencuat, banyak sekali yang panik," ujarnya.

LANI DIANA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."