4 Tips Atasi Overthinking di Tengah Pandemi Corona

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi cemas. Shutterstock.com

Ilustrasi cemas. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Selain kesehatan tubuh, menjaga kesehatan mental juga tak kalah penting terutama di tengah pandemi corona. Sebab kerap berpikir negatif yang berujung overthinking atau memikirkan sesuatu secara berlebihan akan mempengaruhi daya tahan tubuh atau imunitas.

Menurut Praktisi Emotional Healing dan Mindfulness Adjie Santosoputro, overthinking salah satu aspeknya adalah rasa khawatir dan cemas. Aspek lainnya terkait kesedihan, ketakutan, peristiwa kehilangan, dan kegagalan.

Seringkali overthinking diabaikan, padahal situasi itu menurut Adjie termasuk dalam kasus a kesehatan mental. Jika tak diatasi, efeknya bisa bertahan hingga pandemi berakhir.

"Jadi kenapa kita overthinking karena kita terlalu berlebihan memperhatikan pikiran sehingga tidak bisa mengelola perhatian kita. Bisa dikatakan hampir semua orang pikirannya akan selalu ramai atau over sebab tugas pikiran memang seperti itu," ucapnya dalam Live Instagram Mother and Baby "Berdamai dengan Overthinking" Jumat, 10 April 2020.

Menurut Adjie, jika overthinking dibiarkan maka akan berdampak dalam pola relasi, tingkat kebahagiaan, kesehatan fisik, dan produktivitas dalam bekerja. Oleh sebab itu, penting untuk sedari awal kita atasi kondisi tersebut.

Berikut tips memulihkan overthingking dari Adjie Santosoputro

1. Jaga kesehatan

Pertama, tetap perlu disiplin menjaga kesehatan dan imunitas. Jika kondisi mengharuskan kerja keluar rumah, maka kita perlu disiplin physical distancing atau jaga jarak fisik minimal satu meter dan menjauhi kerumunan.

2. Melatih pikiran

Untuk mengantisipasi masa depan dan mengambil hikmah di masa lalu, maka yang perlu diperhatikan adalah melatih perhatian kita atau to be present. Berpikir itu diperlukan sebab kita perlu mengantisipasi masa depan dan mengambil pelajaran dari masa lalu.

"Tapi di masa sekarang agar tidak berlebihan maka direm dengan cara melatih pikiran agar berada di masa kini. Jadi kalau 24 jam dalam sehari tidak akan habis memikirkan masa depan dan masa lalu. Perlu diselingi juga dengan berpikir dan berada di masa kini," imbuh Adjie.

3. Menerima kondisi yang dirasakan

Cobalah untuk menerima kondisi yang kita alami. Dalam kondisi seperti ini kita perlu saling menopang. Tetap bertahan dan latihan meditasi bisa menjadi pilihan untuk redakan overthinking.

"Saya selalu memberi saran di situasi seperti sekarang dengan bilang kalau saat ini kita lagi tidak bisa tersenyum dan tertawa, ya, jangan paksa dan kalau tidak bisa ceria, tidak usah paksa ceria," ungkapnya.

4. Menikmati pernapasan

Adjie juga menyarankan luangkan waktu di tengah kesibukan dan kegiatan untuk menyadari napas. Mungkin sekitar 2-5 menit hanya untuk menikmati proses bernapas. Jadi ketika menarik napas, sadari Anda sedang menarik napas, begitu pula saat mengembuskannya. 

"Tentu di saat latihan pikiran kita akan ngelayap atau pergi ke sana ke mari, tapi tidak apa-apa sebab itu memang tugasnya otak. Ajak kembali pikiran untuk menyadari napas. Sebab pikiran hanyalah pikiran, bukan kenyataan," tandasnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."