CANTIKA.COM, Jakarta - Keluarga Zaskia Adya Mecca menetap sementara di Yogyakarta selama wabah virus corona atau COVID-19. Selama aturan social distancing atau jaga jarak interaksi sosial, Zaskia Adya Mecca kerap berbagi cerita aktivitasnya dan anak-anak selama berada di rumah.
Baru-baru ini, Zaskia mengisahkan sesi belajar tiga dari empat anaknya selama di rumah. "Setiap jam segini baru mulai agak selow... kelas online Kana Kala Kaba udah selesai, dari bangun tidur sibuk pindah kelas online satu ke kelas lain, belum lagi jagain anak konsentrasi biar pada nggak ke distract (terganggu) satu sama lain," tulis Zaskia di Instagram Kamis, 26 Maret 2020.
Selama lebih dari 10 hari menemani anak-anak belajar di rumah, ia mencicipi perjuangan belajar online. Contohnya, ia pernah merasakan tugas anaknya hilang saat akan dikirim ke guru via aplikasi. Maka dari itu, ia kagum kepada para ibu yang anaknya homeschooling. Sebab membutuhkan komitmen dan suasana fokus belajar yang tinggi. Ia mengaku belum sanggup melakukan itu saat ini.
Tak hanya proses belajar online, istri Hanung Bramantyo ini tak menyangka materi pelajaran putrinya yang duduk di kelas 4 Sekolah Dasar (SD) sama dengan yang dipelajarinya sewaktu Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Apalagi tugas anak grade (kelas) 4 sekarang udah macem anak kuliahan. Ku sama mas hanung lempar-lemparan buat assist (menemani) sybil ngerjain semuanya. Gak jarang ada pelajaran yang kita malah ga ngerti, sybil lah yang jelasin balik ke kita," jelas aktris 32 tahun itu.
Menurut gurunya, lanjut Zaskia, hal itu bertujuan untuk bisa mengikuti perkembangan zaman. "Alhamdulillah berarti masyarakat kita semakin maju, semakin cerdas! Apa yang ku pelajarin dulu di SMA mungkin, sekarang udah dipelajarin grade 4," paparnya.
Merasa senasib dengan Zaskia, banyak pula warganet yang berkomentar. "Betul betul betul.. setuju sama apa yg dialami emak-emak sekarang .. pelajaran sekarang susah .. sama anak saya juga malah balik jelasin ke saya," tulis akun @e.susianti.
"Iya mba zaskia terkandung kurikulum 13 ni menuntut anak supaya kreatif, dan memiliki penalaran yang kuat. Padahal setiap anak memiliki kemampuan masing-masing dalam menerima pelajaran," tulis akun @aimanabimanyu.
