Efektifkah Sarung Tangan untuk Cegah Corona? Simak Kata Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Dua orang tamu melindungi dirinya menggunakan masker dan sarung tangan, setelah meluasnya penyebaran virus Corona atau Covid-19, saat melakukan kunjungan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020. Pemerintah menyatakan data terbaru kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 369 orang dan pasien meninggal dunia sebanyak 32 orang dan pasien sembuh 17 orang. TEMPO/Imam Sukamto

Dua orang tamu melindungi dirinya menggunakan masker dan sarung tangan, setelah meluasnya penyebaran virus Corona atau Covid-19, saat melakukan kunjungan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020. Pemerintah menyatakan data terbaru kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 369 orang dan pasien meninggal dunia sebanyak 32 orang dan pasien sembuh 17 orang. TEMPO/Imam Sukamto

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Usai masker, penggunaan sarung tangan tengah merebak di masyarakat saat beraktivitas di ruang publik seperti kendaraan umum ataupun berbelanja. Ternyata tindakan itu tidak tepat guna. Mengapa? Sebab itu bukan langkah pencegahan menangkal penularan virus corona 2019 atau COVID-2019 dalam melindungi tangan. 

Dokter sekaligus Koordinator Penelitian Lokasi di Rumah Sakit Persahabatan, Ibrahim Dharmawan, mengatakan sarung tangan tidak berfaedah. Ia menjelaskan bahwa penggunaan sarung tangan yang tidak diimbangi dengan kebiasaan menghindari memegang area wajah akan berbuah sia-sia.

“Jika kita pakai sarung tangan di jalan, tapi tetap pegang-pegang wajah sama saja virus tetap bisa masuk juga lewat hidung atau mulut,” katanya dalam telekonferensi di Jakarta pada Selasa, 24 Maret 2020.

Atas pertimbangan tersebut, ia lebih menyarankan masyarakat untuk menggunakan pilihan alternatif berupa hand sanitizer saat di luar ruangan atau perjalanan sebab hand sanitizer lebih bisa mematikan hampir 98 persen virus dan kuman.

“Saat di KRL atau angkutan umum, kita mungkin sudah pegang banyak benda sehingga berisiko. Waktu ini lebih baik dipakaikan hand sanitizer saja daripada sarung tangan. Dia ada kandungan alkohol sehingga bisa membunuh sebagian besar bakteri,” jelasnya.

Namun, jika seseorang bisa menemukan tempat cuci tangan, maka cuci tangan dengan sabun dan air bersih pun lebih diimbau Ibrahim.

“Tadi kan konotasinya sedang di jalan atau di luar rumah. Hand sanitizer baik untuk dijadikan cadangan. Tapi kalau ada air mengalir yang bersih dan sabun maka lebih efektif untuk proteksi diri dari virus,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."