Ini Sebab Tangan Terbakar saat Pakai Hand Sanitizer Berlebihan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi memakai hand sanitizer. Unsplash.com/Kelly Sikkema

Ilustrasi memakai hand sanitizer. Unsplash.com/Kelly Sikkema

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Hand sanitizer atau cairan pembersih tangan salah satu langkah menjaga kebersihan tangan di tengah pandemi virus corona baru atau COVID-19. Penggunaan dua tetes sudah cukup untuk membersihkan tangan dengan urutan saat mencuci tangan. Sebab jika berlebihan bisa timbul beragam risiko. Di antaranya pengelupasan kulit, kulit kering hingga risiko terbakar. Kok, bisa?

Sebuah video berdurasi 1 menit 48 detik beredar di media sosial yang menunjukkan peragaan seorang bapak melakukan uji coba hand sanitizer yang berisi cairan alkohol. Bapak itu mengatakan dia mendengar ada seorang ibu yang tangannya terbakar usai memakai hand sanitizer. Lalu bapak itu meneteskan hand sanitizer ke sebuah piring kecil dan memantik korek api yang langsung membakar piring tersebut.

Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dokter Ari Fahrial Syam alkohol memang bahan kimia yang mudah terbakar. Alkohol dengan kandungan 96 persen jika dioleskan di tangan secukupnya dengan sendirinya akan menguap sehingga tidak terbakar.

"Namun secara logika kalau alkohol terpapar pada benda atau saat tangan masih dalam basah, kemudian tidak hati-hati terpercik api, ya, tentu bisa terbakar," jelas Ari yang juga berprofesi sebagai Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini saat dihubungi Tempo.co pada Senin, 23 Maret 2020.

Ari menyarankan agar menggunakan hand sanitizer tidak asal pakai, tapi secukupnya saja. "Prinsipnya letakkan di tempat yang jauh dari jangkauan api seperti kompor atau korek agar tidak terbakar, termasuk jangkauan anak-anak sebab bisa membahayakan. Kita yang menyemprotkan pada anak," sarannya.

Selain cara pakai, Ari Fahrial Syam tak henti mengingatkan agar masyarakat sebaiknya tidak membuat hand sanitizer sendiri, terlebih  dengan bahan yang tidak sesuai panduan kesehatan dan keamanan. Perlu diketahui juga hand sanitizer yang dibuat belum bisa langsung dipergunakan karena harus didiamkan terlebih dahulu untuk memastikan benar-benar steril."

Makanya kita tidak anjurkan masyarakat untuk membuat hand sanitizer sendiri. Lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lebih efektif," imbaunya.

Ari menambahkan panduan pembuatan hand sanitizer sesuai arahan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yakni alkohol 833 cc untuk etanol 96 persen, hidrogen peroksida (H202) 3 persen 41,7 cc dan 14,5 cc gliserol. Adanya gliserol untuk melembapkan kulit. Bahan ini banyak dipergunakan produk kecantikan.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."