Psikolog Bagi 6 Tips saat Dampingi Anak Menonton Film di Gawai

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kasus pembunuhan oleh remaja NF, 14, terhadap seorang anak berusia 5 tahun, APA, masih menjadi sorotan publik. Terlebih saat diketahui remaja pembunuh balita tersebut hobi menonton film horor sadistis.

“Pengakuannya, tersangka pembunuhan melakukan aksinya secara spontan karena sering nonton film horor,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Maret 2020.

Di antara film yang ditonton, kata Yusri, antara lain film horor berjudul Chucky dan Slender Man. “Dia mengaku sangat suka menonton film itu,” ucap Yusri.

Sementara usai melakukan aksinya, lanjut Yusri, kepada penyidik kepolisian tersangka mengaku puas dan selalu berencana untuk melakukan aksinya.

Psikolog Anisa Cahya Ningrum mengatakan tontonan anak bisa menjadi acuan anak untuk berperilaku. Itu sebabnya, orang tua harusnya memilah tontonan yang layak atau tidak untuk anak.

"Anak seringkali hanya meniru apa yang dilihatnya, baik yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya, maupun yang ada di media yang menjadi tontonannya setiap hari," kata dia saat dihubungi Tempo.co, Ahad, 8 Maret 2020 

Oleh sebab itu, menurut Anisa orang tua perlu mendampingi anak, ketika anak sedang menonton sesuatu, terutama di gawai. Berikut tips yang dipaparkan oleh Anisa.

1. Skrining ponsel atau gawai

Pastikan ponsel atau gawai yang digunakan anak sudah di-skrining, hanya berisi konten-konten sesuai dengan usia anak.

2. Dampingi anak

Meski sudah diskrining, orang tua tetap perlu mendampingi anak ketika sedang memainkan gawainya. Orang tua perlu melihat, untuk memastikan bahwa yang ada di layar adalah konten yang aman.

3. Terbuka pada anak

Jika kemudian sampai muncul pop-up konten yang berbahaya, segera beri tahu anak, bahwa hal itu tidak perlu dibuka, karena hanya untuk orang dewasa

4. Diskusi soal tontonan

Ajak anak mendiskusikan hal-hal yang ada dalam tontonan tersebut. Bagaimana pendapatnya tentang tokoh-tokoh yang sedang berperan? Ini adalah kesempatan untuk memasukkan aspek moral dalam setiap cerita yang ditonton.

5. Peran tokoh

Anak juga bisa diminta untuk mengandaikan, tokoh mana yang paling disukai, mana yang paling tidak disukai, serta alasan dia memilih tokoh tersebut. Ini dilakukan agar anak bisa belajar menentukan mana perbuatan baik dan yang tidak.

6. Dorong kreativitas

Ketika mendampingi melihat sebuah tontonan, orang tua bisa membuat lebih dramatis. Misalnya, beberapa menit sebelum film berakhir, di-pause dulu lalu ajak main tebak-tebakan. Kira-kira bagaimana akhir dari cerita ini. 

"Hal ini bisa merangsang kreativitasnya, sekaligus bisa menjalin kedekatan anak dengan orang tua, karena aktivitasnya menjadi lebih menarik," jelasnya.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."