Anak Remaja Sulit Diajak Ngobrol, Orang Tua Mesti Simak Tips Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Orang tua terkadang merasa berjarak ketika anak mereka beranjak remaja dan memiliki banyak kegiatan di luar rumah. Mereka bukan anak kecil lagi. Mereka butuh ruang untuk mengekspresikan diri dan mendapatkan pengalaman baru.

Bentuk relasi antara orang tua dengan anak tak lagi sama. Waktu bercengkerama pun kian sedikit. Pada masa ini, orang tua kerap mencemaskan bagaimana pergaulan anaknya di luar sana. Tak sedikit orang tua yang kemudian bingung, apa yang harus dilakukan agar anak mau terbuka.

Mengutip laman psycologytoday, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan orang tua supaya anak remaja mau terbuka atau setidaknya bercerita apa saja yang dilakukan. Berikut empat tipsnya.

  1. Intensifkan percakapan
    Orang tua memang sudah mengenal anak sejak lahir. Namun seiring masa, anak mungkin menemukan kenyamanan dari hubungan mereka dengan teman-temannya. Kedekatan anak dengan lingkaran pertemanan bukan halangan bagi orang tua untuk tetap dekat juga dengan buah hatinya.

    Pertama, luangkan waktu untuk berbincang. Lakukan percakapan yang ringan dengan anak dan biarkan dia menceritakan apa yang terjadi dalam setiap aktivitasnya. Perhatikan juga apa kesukaan anak Anda. Misalkan dia menyukai K-Pop, tiada salahnya bertanya siapa bintang K-Pop yang paling disukai dan apa alasannya.


  2. Dengarkan, jangan menggurui
    Remaja sedang mencari jati diri dan mengumpulkan banyak informasi tentang segala hal. Dengan begitu, orang tua tak perlu menggurui terlebih menghakimi apa yang mereka sampaikan. Apabila ada masukan, ungkapkan dengan cara sebagaimana teman memberikan perspektif baru, tanpa perlu memaksakan mana yang benar dan mana yang salah.

    Ketika anak bicara, orang tua cukup mendengarkan dengan baik dan ajukan pertanyaan netral. Mendengarkan dan menerima mendorong remaja untuk berbicara lebih terbuka. Ini lebih baik daripada orang tua selalu bertanya lalu mengkritik apa yang dilakukan anaknya.


  3. Berbagi pendapat
    Jangan ragu menyampaikan persoalan kepada anak yang sudah beranjak remaja. Mereka perlu tahu apa saja dilema dalam kehidupan dan siapa tahu bisa memberikan pendapat yang baik. Jangan salah, terkadang remaja bisa lebih mampu bersikap dewasa ketimbang orang tuanya.


  4. Contohkan
    Apabila orang tua ingin mengetahui apa yang dilakukan anak sepanjang hari, maka ceritakanlah dulu apa yang terjadi pada orang tua kepada anak hari ini. Setelah selesai, giliran anak menyampaikan kisahnya. Ungkapkan apapun ceritanya, sedih, senang, lucu, konyol, dan lainnya.
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."