Mengapa Menguap Lebih Mudah Menular pada Perempuan?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita mengantuk atau menguap.  shutterstock.com

Ilustrasi wanita mengantuk atau menguap. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kapan biasanya Anda menguap? Saat rasa kantuk melanda, kurang tidur, hingga ikut-ikutan teman yang menguap di depan Anda. Kegiatan menguap memang menjadi kegiatan berjamaah saat berada di satu ruangan. Terlebih lagi sering terjadi pada perempuan seperti dilansir dari laman Daily Mail. 

Selama percobaan, para peneliti menemukan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki rata-rata spontanitas menguap yang setara. Akan tetapi, perempuan cenderung menguap untuk "membalas" kuap orang lain.

Menguap karena merespon orang lain adalah pertanda adanya rasa empati, yang menunjukkan bahwa wanita lebih banyak memiliki empati dan lebih bisa akrab dengan orang lain dibanding pria. Riset tersebut dilakukan di Universitas Pisa di Italia.

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi kondisi emosi internal dari orang lain dan riset sebelumnya telah menunjukkan bahwa perempuan lebih baik dalam hal ini ketimbang laki-laki. Contohnya, riset mengungkapkan perempuan lebih sering menirukan ekspresi muka orang lain, menunjukkan bahwa dirinya memperhatikan kondisi pikiran orang lain.

Tim penelitian yang dipimpin oleh Elisabetta Palagi menelaah apakah perempuan cenderung secara tak sadar meniru kuap orang lain. Guna membuktikan teori itu, para ahli secara diam-diam mengamati orang-orang di ratusan situasi sosial dan tempat kerja selama lima tahun.

Para peneliti secara khusus mencatat kalau subyek membalas kuap orang lain dalam waktu tiga menit. Di dunia binatang, betina memang cenderung menunjukkan perilaku prososial, kebalikan dari jantan yang antisosial.

Contohnya, dibanding dengan pejantan, tikus betina menunjukkan sensitivitas sangat besar terhadap rasa sakit orang lain (diukur melalui gerakan menggeliat yang meningkat) dan cenderung lebih mau melepas temannya yang terjebak jebakan tikus.

Simpanse betina yang ada di sekitar lebih cenderung mau menghibur individu yang sedih dan pada gorila, betina yang belum dewasa menawarkan lebih sering kontak penghiburan dibanding pejantan. Memahami sinyal seperti menguap membantu sebuah grup untuk mengkoordinasikan aksi mereka seperti tidur pada waktu yang bersamaan.

ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."