Hilangkan Pestisida dari Buah dan Sayuran, Gunakan Soda Kue

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mila Novita

google-image
Mencuci sayuran.cdn.com

Mencuci sayuran.cdn.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Buah-buahan dan sayuran yang baru dibeli sebaiknya dicuci sebelum dikonsumsi. Pencucian ini bukan hanya untuk menghilangkan debu atau kotoran, tapi juga pestisida yang menempel. Belum lagi, banyak buah yang ditambahkan dengan bahan-bahan kimia agar tampil lebih menarik. Pestisida dan bahan kimia ini bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi. Bisakah bahan-bahan tersebut hilang hanya dengan air biasa?

Mencuci buah-buahan yang mengandung pestisida dan bahan kimia dengan air saja  ternyata tidak cukup. Kotorannya mungkin hilang, tapi tidak dengan pestisidanya. Namun, ada cara mudah yang dapat Anda gunakan, yaitu menggunakan soda kue atau sodium bikarbonat.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Agriculture and Food Chemistry, soda kue disebut dapat membantu membersihkan buah-buahan dan sayuran dari bahan-bahan kimia. Hal itu telah dibuktikan oleh para ilmuwan yang mencuci apel dengan tiga produk berbeda, yaitu Clorox bleach, baking soda, dan air keran biasa.

Soda kue disebut dapat memecah dua jenis pestisida - thiabendazole dan phosmet. Sayangnya, bahan kue ini tidak memiliki efek yang sama pada jenis pestisida lain. 

Perstisida merupakan bahan beracun yang dirancang membunuh makhluk hidup tertentu. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa zat kimia ini berbahaya untuk kesehatan. Salah satu yang terbaru adalah pestisida disebut dapat menyebabkan autisme pada anak yang terpapar, baik sejak di dalam kandungan maupun di tahun pertama kehidupannya.  

Environmental Working Group juga menyebutkan bahwa paparan pestisida dihubungkan dengan sejumlah masalah kesehatan seperti gangguan hormon, kanker, keracunan otak, dan iritasi kulit, mata, dan paru-paru.

TIMES OF INDIA | WEB MD

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."