Sebab Jangan Memanaskan Sayuran Setelah Matang

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi sayur mentah. Shutterstock

Ilustrasi sayur mentah. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Alasan utama kita harus mengkonsumsi sayuran adalah untuk mendapatkan asupan vitamin dan mineral. Hanya saja, kandungan gizi itu bisa dengan muda lenyap pada beberapa sayuran yang telah dimasak. Itu sebabnya, ada sayuran yang dianjurkan untuk disantap mentah atau dalam kondisi masih segar.

Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology atau SEAFEST, Profesor Nuri Andarwulan mengatakan sayuran yang dipanaskan ulang kehilangan kandungan vitamin. "Kalau sudah dipanaskan dua kali, maka vitaminnya sudah hilang karena vitamin tidak tahan panas," ucap dia.

Nuri Andarwulan menjelaskan mineral dan serat pangan masih bisa bertahan di dalam sayuran meski sudah dipanaskan ulang. Vitamin pada sayur saja yang tidak bisa didapatkan lagi.

Ilustrasi buah dan sayur. shutterstock.com

Selain menghindari memanaskan sayuran, Nuri Andarwulan berbagi tips memanaskan sayuran agar tetap sehat. Menurut dia, sayuran harus dipanaskan bila sudah melewati 2 jam setelah dimasak.

Baca:
Cara Simpan Makanan, Buah, Daging, Susu, dan Sayur dengan Benar

Sayuran harus dipanaskan kembali dengan suhu di atas 60 derajat celsius. "Harus dipanaskan setelah dua jam karena tingkat keasaman sayuran rendah, sehingga mikroba mudah tumbuh," ucap Nuri. Apabila tidak dipanaskan, maka sayuran yang mengandung mikroba itu justru berpotensi memicu keracunan, muntah, dan mual.

Supaya tidak memanaskan sayuran, Nuri Andarwulan menganjurkan langsung habiskan sayuran setelah matang atau saat masih segar. Hindari memasak sayuran dalam jumlah banyak atau takar porsi sayuran yang habis dalam sekali makan.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."