10 Cara Ibu Bekerja Membagi Waktu dengan Keluarga

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi ibu dan bayi. Myhealthnewsdaily.com

Ilustrasi ibu dan bayi. Myhealthnewsdaily.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ibu bekerja membutuhkan keseimbangan yang ideal antara kehidupan kerja dan keluarga. Tak sedikit ibu bekerja yang memiliki rasa bersalah dan stres karena perhatian antara pekerjaan dan keluarga terpecah.

Baca juga: Mana Lebih Bahagia dan Sehat, Ibu Bekerja atau Ibu Rumah Tangga

Kuncinya adalah fokus pada sebuah rencana, terorganisir, dan temukan keseimbangan yang tepat antara pekerjaan dan keluarga. Melansir laman Parents, berikut adalah 10 cara untuk memastikan karir dan keluarga Anda berkembang.

#1. Lepaskan rasa bersalah
Alih-alih memikirkan bagaimana Anda tidak bersama anak, pikirkan bagaimana peran Anda di perusahaan dapat menguntungkan keluarga. Misalnya untuk keperluan pendidikan anak-anak, atau tabungan untuk kuliah. "Ibu karir yang paling sukses telah menemukan cara untuk menjadi efisien di kedua dunia - dan itu membutuhkan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan pilihan dan fokus pada prioritas yang ada pada saat ini," kata Lisa Pierson Weinberger, seorang pengacara dan pendiri praktik hukum Mom, Esq.

#2. Mencari pengasuh anak atau tempat penitipan anak yang erkualitas
Mintalah referensi dari teman dan keluarga untuk mencari pengasuh bayi, pengasuh anak, dan pusat penitipan anak. Buat daftar kriteria yang penting dan kemudian jadwalkan waktu untuk mencari penyedia layanan penitipan anak yang lebih baik. Sharon Tepper, presiden Brownstone Nannies, Inc., merekomendasikan untuk mempekerjakan pengasuh anak dengan sejarah komitmen jangka panjang dengan  keluarga. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki pengalaman yang sangat baik dan dapat beradaptasi dengan berbagai kelompok usia, merawat bayi baru lahir dan anak-anak yang lebih tua yang membutuhkan bantuan pekerjaan rumah.

Sementara tempat penitipan anak yang baik harus memiliki pengalaman yang luas, referensi yang bagus, dan catatan untuk membuktikannya. Fasilitas penitipan anak yang baik harus memiliki jam kerja yang fleksibel, rasio guru-ke-siswa yang rendah, ruang terbuka, lisensi terbaru, dan latar belakang karyawan yang baik.

#3. Persiapkan kebutuhan harian dengan baik
Sebelum bekerja, situasi pagi di rumah sangat sibuk. Anda harus membuat makan siang untuk anak di sekolah, mengatur baju, menyiapkan sarapan pagi, merapikan tas popok, dan sebagainya. Buat daftar tugas dan bagi jadwal, tentukan Anda atau sang ayah yang memakaian baju pada anak, belilah makanan belanjaan yang dibutuhkan, dan masak makanannya. Ini juga saat yang tepat untuk mendiskusikan perubahan jadwal keluarga. Mengetahui bahwa banyak tugas biasa selesai akan memungkinkan Anda menghabiskan beberapa menit untuk sarapan pagi bersama anak-anak tanpa bergegas keluar rumah.

#4. Buat dan atur hari untuk keluarga
Fran Durekas, Pendiri dan Chief Development Officer for Children’s Creative Learning Center, menyarankan agar sisihkan waktu 15 menit setiap hari Minggu untuk meninjau dan mempersiapkan jadwal minggu yang akan datang. Keluarga harus berbagi kalender dengan pengasuh atau pengasuh mereka. Tetap terorganisir juga tentang memiliki lingkungan yang bersih.

#5. Komunikasikan dengan atasan
Sebelum berbicara dengan atasan atau perwakilan SDM, buatlah rencana tertulis yang merinci apa yang Anda butuhkan. Setiap atasan berbeda, dan hanya Anda yang tahu berapa banyak untuk berbagi, tapi cobalah bersikap terbuka dan jujur. Bersiaplah untuk menyajikan solusi alternatif, seperti masa percobaan dari jadwal kerja yang diproyeksikan sehingga Anda dapat menunjukkan bagaimana pengaturan tersebut tidak akan membatasi produktivitas. Ibu yang akan cuti hamil juga dapat mengajukan pertannyaan seperti "Berapa lama saya bisa cuti?" dan "Berapa banyak waktu yang akan dibayar?"

Selanjutnya... Menjaga komunikasi

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."