Tips agar Anak Tak Kurang Gizi saat Puasa Ramadan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi anak mendapat hadiah setelah berpuasa. shutterstock.com

Ilustrasi anak mendapat hadiah setelah berpuasa. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bila Anda ingin anak mulai berpuasa, jangan abaikan beberapa hal. Contohnya, jika anak balita sudah disuruh berpuasa sehari penuh, dapat terjadi dehidrasi. Berbeda dengan orang dewasa yang energi kala sahur bisa bertahan hingga pukul 18.00, anak balita tak lagi punya cadangan energi selepas pukul 11.00 atau 12.00.

Cara terbaik melatih anak balita berpuasa adalah membatasinya hingga tengah hari saja. Anak di atas 5 tahun memang dianggap sudah mampu berpuasa sehari penuh. Meski begitu, orang tua harus memperhatikan beberapa hal.

Pertama, berat badan turun drastis dan anak menjadi lesu tak berdaya. Kedua, selera makan anak pada jam-jam normal berkurang dari biasanya. Ketiga, anak muntah atau diare lantaran ritme makan berubah.

Baca juga:

Tips agar Buka Puasa Bersama Tak Sampai Mengabaikan Ibadah

Kiat Mengatasi Flu di Bulan Puasa

Jika muncul salah satu dari gejala itu, artinya ada ketidakseimbangan antara kebutuhan gizi dan jumlah makanan yang disantap. Berikut tips untuk mengatasi ketidakseimbangan antara kebutuhan gizi dan jumlah makanan yang disantap.

- Pola makan diubah sesuai dengan waktu puasa tanpa mengurangi asupan makanan. Artinya, menu makan pagi untuk berbuka sebelum salat Maghrib, menu makan siang diberikan pada sahur, dan menu makan malam untuk sesudah salat Maghrib.

- Selingan makanan setelah salat Isya atau tarawih. Lebih baik lagi jika sebelum tidur, anak masih bisa menenggak segelas susu demi menjaga keseimbangan gizinya.

- Konsumsi banyak cairan sepanjang waktu tak berpuasa. Tidak harus air putih, tapi bisa diganti dengan es krim, jus, buah-buahan, sup, atau makanan apa pun yang sarat air.

- Membatasi kegiatan anak yang menguras energi, seperti berlari-lari dan bermain di bawah terik matahari, agar anak tak mudah lemas kehabisan energi.

- Semakin bertambah umur anak, orang tua dapat menjelaskan hikmah Ramadan, seperti makna berpuasa yang tak terbatas pada menahan lapar dan haus saja.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."