Bedanya Body Shaming pada Perempuan dan Laki-laki

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi wanita/perempuan mengobrol. Shutterstock

Ilustrasi wanita/perempuan mengobrol. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Body image atau body shaming sering terjadi pada perempuan. Bahkan kini ada istilah mom shaming di dunia maya. Menurut Psikolog dari Klinik Brawijaya, Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta Selatan, Marcelina Melisa body shaming tak hanya terjadi di kalangan perempuan. Laki-laki pun bisa menjadi pelaku atau korban body shaming.

Baca juga: Prilly Latuconsina Ingatkan Perempuan untuk Hindari Body Shaming

Marcelina Melisa menjelaskan baik perempuan dan laki-laki sering tak percaya diri dengan bagian tubuh terrentu. Namun, isu body shaming dan body image di kalangan perempuan lebih kuat dan detail daripada laki-laki.

"Kalau cewek lebih detail dari bentuk rambut sampai tahi lalat dibahas. Hal yang harus dilakukan cewek, lakukan penerimaan diri lalu perlahan tumbuhkan rasa percaya diri," kata Marcelina dalam peluncuran lensa kontak bulanan terbaru Acuvue Vita dari Johnson&Johnson, di Jakarta, Selasa 30 Mei 2019.

Perempuan kerap kerap tidak percaya diri pada bagian tubuh tertentu. Entah jidat yang lebar, mata minus, hingga lengan yang tampak besar saat difoto. Jika pernah merasakan hal serupa, Marcelina menyarankan Anda untuk menerima bagian tubuh yang kurang dibanggakan itu.

 

"Sadari bahwa bagian yang tidak Anda banggakan itu bisa jadi diinginkan oleh perempuan lain. Selain itu, milikilah kemampuan khusus, tak harus yang muluk. Kemampuan merapikan kamar dan menjaganya agar tetap tertata misalnya, tidak semua orang bisa. Peran orang tua sebagai sahabat anak yang beranjak remaja juga penting untuk menangkal efek body shaming. Perkembangan psikis remaja sering labil. Dimusuhi teman sekelas saja bisa bikin anak ngotot pengin pindah sekolah," kata Marcelina.

Dalam kesempatan itu, Johnson&Johnson memperkenalkan Acuvue Vita, lensa kontak silikon hidrogel bulanan dengan teknologi HydraMax untuk mempertahankan kelembapan lensa sembari menjaga tingkat deposisi di level rendah serta mengurangi laju penguapan di lensa. Brand Manager Acuvue PT Johnson&Johnson Indonesia, Mia Al Maidah, percaya lensa kontak ini menambah rasa percaya diri remaja maupun mahasiswa.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."