Gerakan Menjaga Laut, Kubu 01 dan 02 Semua Ikut Berpatisipasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Prita Laura (ketua harian Pandu Laut Nusantara), Tiza Mafira (Direktur Eksekutif GIDKP), Felix Tjahyadi (Kurator), Chitra Subyakto (Founder & Creative Director SMM), Tulus, Mia Egron (Director & Chief Operation Officer PT Plaza Indonesia Realty Tbk) di Konferensi Pers Pameran Laut Kita, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin 22 April 2019. TEMPO/Astari P Sarosa.

Prita Laura (ketua harian Pandu Laut Nusantara), Tiza Mafira (Direktur Eksekutif GIDKP), Felix Tjahyadi (Kurator), Chitra Subyakto (Founder & Creative Director SMM), Tulus, Mia Egron (Director & Chief Operation Officer PT Plaza Indonesia Realty Tbk) di Konferensi Pers Pameran Laut Kita, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin 22 April 2019. TEMPO/Astari P Sarosa.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kondisi laut Indonesia semakin mengkhawatirkan. Semakin banyak sampah plastik yang mencemari laut dan merusak ekosistem. Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti membuat sebuah gerakan bernama "Pandu Laut Nusantara" dengan misi untuk menyatukan berbagai organisasi agar bisa menjaga laut bersama.

Prita Laura, Ketua Harian dari Pandu Laut Nusantara, menjelaskan kalau ada banyak organisasi yang cinta lingkungan namun bekerja sendiri-sendiri.

Artikel lain:

Dian Sastrowardoyo Merampok Plastik untuk Pameran Laut Kita

“Bentuk kepedulian komunitas memang banyak, tapi kita lihat sendiri-sendiri. Yang Pandu Laut Nusantara lakukan adalah kita bukan organisasi, karena yang diperlukan Indonesia bukan organisasi lagi, tapi gerakan,” tutur Prita Laura di Konferensi Pers “Laut Kita” bersama Sejauh Mata Memandang di Jakarta Pusat, Senin, 22 April 2019.

Karena itu, Gerakan Pandu Laut Nusantara juga berkolaborasi dengan berbagai organisasi dan gerakan lain dengan tujuan yang sama.

“Jadi, kita gerak bareng seluruh organisasi yang ada, berkolaborasi bersama. Sekarang sudah ada sekitar 250 komunitas dari kementerian, dari kubu 01 dan 02, organisasi mahasiswa, ada semua. Mereka mau bersatu untuk menjaga laut bersama,” lanjut Prita.

Dia menjelaskan kalau 71 persen dari wilayah Indonesia adalah laut. Bila laut terus tercemari, sekitar 120 juta orang akan terganggu mata pencahariannya dan hal tersebut bisa meningkatkan berbagai masalah sosial. Sedangkan laut Indonesia juga menjadi penyumbang sampah plastik nomor dua paling besar di dunia. Padahal, sampah plastik yang nantinya dimakan ikan akan kembali ke dalam tubuh kita dan bisa menyebabkan berbagai penyakit.

“Menjaga laut itu sama juga dengan menjaga bangsa,” jelas Prita.

Baca juga:

Della Dartyan Suka Olahraga Ekstrem, Pilih di Gunung dan Laut

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."