Gemas Menemukan Sofa di Pantai, Susi Pudjiastuti: Ikutan Mencari Panorama Indah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Gaya santai Susi Pudjiastuti di atas kapal menikmati pemandangan laut/Foto: Instagram/Susi Pudjiastuti

Gaya santai Susi Pudjiastuti di atas kapal menikmati pemandangan laut/Foto: Instagram/Susi Pudjiastuti

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pantai adalah salah satu lokasi yang indah untuk mencari ketenangan atau berwisata. Lalu, apa jadinya kalau kita mendapati sesuatu di tengah deburan ombak pinggir pantai yang bikin suasana hati jadi tidak asyik?

Hal itulah yang agaknya dirasakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat menceritakan pengalamannya berkunjung ke pantai hari ini, 5 Maret 2022. Perempuan 57 tahun ini mengungah video pendek saat berada di pantai dan menemukan satu buah sofa warna biru.

"Kawan Susi, di tengah keindahan laut dan ombak, sofa pun mencari panorama yang indah," ujarnya dalam video.

Susi yang dalam video tersebut mengenakan daster hitam corak bunga juga menuliskan kegelisahannya di kolom komentar. "Setelah hampir 1 bulan, akhirnya hari ini bisa bermain di pantai, laut, dan pasir .. Ehh ketemu sofa .. punya siapa ya ?? Sofa saja ingin menikmati panorama indah di tepi pantai," tulisnya disertai emoji tertawa gemas.

Tentu saja aksi Susi memicu berbagai reaksi dari para followers-nya, antara lain ada yang mengatakan betapa Susi sangat mencintai laut Indonesia. Ada pula yang minta agar Susi menenggelamkan orang yang buang sofa ke laut.

Akun @indah menuliskan "Indonesia, buuuu banyak banget yg buang kasur, sofa brabot besar dibuang ke kali besar atau sungai trutama saat hujan besar, air naik. Krn apa? Krn katanya kalau air naik jd gak kliatan siapa yg buang, jd sofa, kasur bekas smua kebawa jauhhhh, shocked berat. Alasannya antara mahal buang sampah di areanya, atau krn simply ‘ya emang udah biasa begitu."

Sebagai informasi, melansir Laut Sehat, penumpukan sampah di laut dapat menyebabkan berbagai dampak yang serius sekaligus berkepanjangan seperti merusak ekosistem laut Indonesia, menganggu rantai makanan biota laut, meningkatnya pencemaran, merusak ikan dan lainnya yang dapat di konsumsi oleh manusia.

Baca: Dapat Oleh Oleh Pilek dari Jakarta, Susi Pudjiastuti Pilih Laut untuk Healing

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."