Hari Kartini, Pesan Intan Hardja untuk Pebisnis Perempuan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Intan Hardja. Dok. Ahli Jasa

Intan Hardja. Dok. Ahli Jasa

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Semangat Hari Kartini dapat dihidupkan dengan berbagai cara. Kini, semakin banyak perempuan-perempuan di Indonesia yang sanggup menjalankan berbagai peran dan sukses di beragam bidang. Salah satunya Intan Hardja, presenter yang sering tampil membawakan program televisi infotainment dan acara olahraga, kini mulai merambah ke bisnis laundry.

Baca juga: Hari Kartini, Wanita di Posisi Manajemen Perusahaan Kian Banyak

Intan Hardja menekuni dunia entertainment sejak usianya 19 tahun. Lulus dari SMA, ibu dua anak ini  mencoba peruntungan menjadi presenter Untuk menjadi presenter di televisi, ia memang tidak pernah mengenyam pendidikan universitas. Namun, di SMA-nya Intan termasuk murid berprestasi.

Sejak anak keduanya lahir, Intan mulai merasa semakin kehilangan banyak waktu untuk anak-anak dan untuk diri sendiri jika terus menjalani aktivitas di industri hiburan. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan ia pun memutuskan untuk memulai usaha sendiri demi punya banyak waktu untuk anak-anak.

Ia mulai bisnis Clean Today, layanan sedot tungai dan cuci furnitur. Bisnis ini berawal dari usahanya menjaga kebersihan rumah karena anak pertamanya alergi terhadap debu. Karena sudah mengawali bisnis di bidang jasa layanan kebersihan, Intan pun ingin melebarkan sayapnya dengan memiliki bisnis laundry pakaian yang baru saja buka di bulan April 2019 ini.   

Intan memilih franchise laundry baginya adalah cara cepat untuk memulai usaha laundry. “Aku nggak mau pusing, dan nggak mau buang-buang waktu untuk pelajari semuanya sendiri, makanya aku langsung pilihnya franchise laundry. Di Indonesia itu belum ada brand yang ikonik untuk laundry kiloan, jadi aku pilih yang memang punya nilai lebih dan berbeda dari franchise laundry lainnya, yaitu Cleanlite Laundry. Aku pilih Cleanlite karena kepincut dengan training dan garansi klien B2B (Business to Business) yang ditawarkan.” ujar Intan dalam keterangan resminya.

Sebagai ibu tunggal yang memiliki dua anak yang masih kecil, Intan perlu pintar-pintar membagi waktu secara efisien, agar anak-anaknya bisa terurus dengan baik dan bisnisnya juga tetap berjalan.“Ada saat-saat di mana aku ngerasa berhasil sebagai pebisnis, tapi gagal sebagai ibu. Ngerasa nggak punya banyak waktu buat anak-anak. Aku sadar betul aku nggak bisa 100 persen untuk anak-anak. Tapi, yang penting niat aku lurus. Aku jalanin bisnis sebagai bentuk tanggung jawab ke anak-anak,” ujar wanita yang baru membuka bisnis kecantikan berupa ekstensi bulu mata.

Sementara sebagai pebisnis, Intan hanya ingin menjalankan bisnis yang bisa memberi manfaat dan solusi untuk masyarakat. “Aku berharap suatu hari nanti, Cleanlite Laundry bisa jadi brand laundry yang jadi tolak ukur kualitas untuk cuci kiloan, dan tumbuh menjadi brand yang ikonik untuk bisnis laundry di Indonesia.”

Melihat jatuh-bangunnya ia membangun bisnis serta kendalanya sebagai pebisnis perempuan, Intan berpesan, kepada perempuan-perempuan Indonesia, untuk mulailah melakukan sesuatu dan jangan hanya bermimpi.

Stop dreaming, start doing. Dengan terus berbuat, pasti akan terbuka pintu-pintu di depan jalanmu. Ketika kita berbisnis, sangat mungkin kita nggak dapat respek yang sama seperti ketika laki-laki yang berbisnis. Kendala kita sebagai perempuan bisa jadi memang lebih banyak, baik secara mental dan materiil. Walaupun mungkin kapasitas dan kemampuan kita itu kecil dan sedikit, bukan berarti kita nggak bisa membawa manfaat untuk banyak orang,” tandas Intan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."