Anak Balita Sering Berlaku Agresif, Normal atau Tidak?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi anak bertengkar. Shutterstock

Ilustrasi anak bertengkar. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Anak-anak pasti pernah menunjukkan perilaku agresif. Contohnya memukul, merebut barang, mendorong, atau menyerang anak lain. Seberapa bahaya tindakan agresif anak dan bagaimana cara mengetahui bahwa agresivitas masih dalam batas wajar?

Para pakar berpendapat beberapa perilaku agresif itu normal pada balita. Untuk mengetahui seberapa wajar tindakan agresif anak, Dr. Michael F. Lorber, peneliti senior di Kelompok Penelitian Keluarga di Universitas New York di Amerika Serikat, melakukan penelitian yang hasilnya telah dimuat di Journal of Pediatrics pada 2018.

Lorber dan rekannya mengamati 477 anak dari usia 6 hingga 24 bulan, meminta ibu mereka untuk melaporkan seberapa sering dalam sebulan terakhir anak-anak menunjukkan perilaku spesifik, mulai dari menendang, memukul, menjambak, menggigit, hingga menyakiti binatang.

Artikel lain:

4 Hal yang Harus Dipenuhi agar Anak Bahagia

Anak Bertanya soal Kematian dan Kelahiran, Ini Jawaban yang Jitu

“Delapan dari 10 anak dilaporkan mulai memukul dan menendang di usia 18 bulan. Fase terrible two banyak dimulai sebelum usia 2 tahun,” ungkap Lorber.

Umumnya, anak akan semakin sering melakukan tindakan agresif seperti memukul seiring bertambahnya usia. Bayi berusia 24 bulan dilaporkan memukul sebanyak hampir empat hingga enam hari seminggu.

Perilaku agresif pada bayi dan balita dilihat sebagai hal wajar karena bisa jadi bentuk ekspresi ketika tidak mampu menyampaikan apa yang mereka inginkan akibat kemampuan bahasa yang belum baik. Namun, harus diketahui pula, ada tingkatan sikap agresif pada anak yang harus diwaspadai.

“Ketika anak memiliki masalah perilaku yang konsisten dan terus melibatkan agresi dan pembangkangan, itu berarti masalah perilakunya sudah meningkat pada level 2,” jelas Lorber.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."