Stres dan 5 Penyebab Siklus Menstruasi Tak Normal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com

Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menstruasi atau haid terjadi sel telur dalam tubuh wanita tidak dibuahi, maka dinding uterus akan luruh dan keluar dari tubuh melalui vagina dalam bentuk darah. Biasanya siklus menstruasi terjadi setiap sekitar 28 hari dengan masa menstruasi selama lima atau tujuh hari.

Baca juga: Diet Keto Pengaruhi Siklus Menstruasi, Tapi Bermanfaat untuk PCOS

Namun, siklus menstruasi kadang tidak selalu lancar seperti yang diharapkan. Sebagian wanita mengalami menstruasi terlambat, sementara sebagian lagi malah terlalu sering. Sehari atau dua hari lebih lambat mungkin dapat dianggap merupakan hal normal. Tetapi ketika haid telat lebih dari seminggu, maka Anda patut khawatir. Melansir laman Boldsky, berikut adalah siklus menstruasi yang tidak teratur.

#1. Endometriosis 
Ketika haid, tubuh wanita akan melepaskan hormon yang memicu penebalan dinding rahim (endometrium) untuk menerima sel telur yang sudah dibuahi. Jika tidak terjadi pembuahan, maka dinding rahim akan luruh keluar dari tubuh dalam bentuk darah yang keluar dari vagina. Penyakit endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. Akibatnya, setelah endometrium mengalami proses penebalan dan luruh, darah yang seharusnya keluar dari tubuh malah mengendap dan terjebak di dalam rahim.

Endapan tersebut akan mengiritasi jaringan di sekitarnya sehingga lama-kelamaan jaringan parut akan terbentuk. Meski pun tidak mematikan, endometriosis dapat menyebabkan rasa nyeri luar biasa ketika menstruasi dan ketidakteraturan siklus menstruasi. Sebab itu, jika Anda mengalami haid tidak teratur dan rasa nyeri, segera periksakan diri ke dokter.

#2. Hormon tidak seimbang 
Jika siklus menstruasi tidak teratur, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah hormon yang tidak seimbang. Dalam tubuh wanita, hormon estrogen, yang mempengaruhi kesuburan dan siklus menstruasi bersama dengan hormon progesteron saling membantu sama lain untuk mengatur sistem reproduksi dalam mempersiapkan terjadinya kehamilan, termasuk mengatur siklus menstruasi.

Jika salah satu atau kedua hormon tersebut bermasalah, maka siklus menstruasi dan kesuburan akan terpengaruh juga. Untuk mengatasi hal ini, konsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi, seperti buah, sayur, atau kacang-kacangan. Hindari makanan cepat saji dan minuman tidak sehat karena asupan-asupan tersebut sangat mempengaruhi hormon tubuh.

#3. Stres 
Hipotalamus yang terdapat dalam otak manusia berfungsi untuk mengatur hormon, termasuk hormon-hormon reproduksi wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Dalam keadaan stres atau tertekan secara mental, maka produksi estrogen dan progesteron akan terganggu dan tidak seimbang sehingga menyebabkan kacaunya siklus menstruasi.

#4. Kurang gizi 
Terkadang tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup sehingga mempengaruhi fungsi normalnya, termasuk siklus menstruasi. Untuk mempertahankan siklus haid yang sehat, tubuh membutuhkan asupan gizi yang cukup. Kekurangan gizi dapat menyebabkan siklus menstruasi kacau atau malah berhenti.

Agar siklusnya senantiasa sehat dan teratur, pastikan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B, asam lemak esensial, serat, dan seng. Kelima nutrisi tersebut membantu menyeimbangkan produksi hormon yang mengatur siklus menstruasi

#5. PCOS 
Sindrom ovarium polikistik atau Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan keseimbangan kadar hormonal. Ketika menderita PCOS, tubuh wanita akan menghasilkan hormon pria, yang disebut androgen, terlalu banyak. Alhasil, siklus menstruasi menjadi terlambat dan proses ovulasi terganggu. Penyakit ini merupakan penyebab utama infertilitas pada wanita. Jika diabaikan, gejala PCOS dapat menjadi lebih agresif dan dapat meningkatkan berat badan atau bahkan risiko kanker rahim.

#6. Kelenjar tiroid bermasalah 
Masalah pada kelenjar tiroid, atau biasa disebut penyakit gondok, sebenarnya tidak menyebabkan siklus menstruasi berhenti. Namun, tiroid yang bermasalah akan menghasilkan terlalu banyak atau sedikit hormon hipertiroid. Ketika hipertiroid terlalu aktif, maka produksi hormon hipertiroid yang terlalu banyak akan mempercepat siklus haid sehingga dalam sebulan Anda bisa mengalami haid lebih dari sekali.

ZARA AMELIA 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."