Siklus Menstruasi Ternyata Dipengaruhi oleh Asupan Lemak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com

Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa wanita mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Umumnya siklus menstruasi dikatakan normal jika rentang waktunya antara 21-42 hari. Ada beragam penyebab siklus menstruasi tak teratur, salah satunya gangguan hormon. 

Baca juga: Kram Menstruasi Seperti Awkarin, Berikut 5 Cara Mengatasinya

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari RSU Bunda Jakarta, Cindy Rani Wirasti, mengatakan gangguan hormon dan berat badan dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur. “Hormon bisa memungkinkan haid jadi tidak teratur. Lalu faktor berat badan, kalau telalu berlebihan atau kurus sekali, haid enggak teratur,” ujar dokter Cindy Rani Wirasti, di Jakarta, Kamis, 6 September 2018.

Cindy menambahkan gangguan hormon dapat disebabkan oleh asupan lemak yang tidak teratur. Lemak, merupakan sumber pembentukan hormon. Bila asupannya berlebihan atau justru kurang, sehingga menyebabkan pembentukan hormon terganggu. Hal ini bisa berujung pada siklus menstruasi tak teratur.

“Kalau bicara hormon, kita bicara sumbernya hormon yaitu lemak. Lemak menghasilkan kolesterol, kolesterol menghasilkan steroidogenesis. Begitu lemaknya enggak beres misalnya berlebihan atau kekurangan, otomatis steroidogenesis atau proses pembentukan hormon menjadi tidak teratur,” ujar Cindy.

Dia menganjurkan perempuan memiliki indeks massa tubuh (IMT) ideal yaitu 19-23. Selain masalah hormon, ada sejumlah faktor lain seperti gangguan cadangan telur hingga gangguan pada gen, sehingga membuat perempuan mengalami gangguan menstruasi. “Paling sering karena gangguan hormon 90 persen, 10 persen lagi misalnya bisa disebabkan karena saluran haid tersumbat, kecil, cadangan telur,” kata Cindy.

Artikel lain: Nafsu Makan Melonjak Menjelang Haid, Bagaimana Mengendalikannya?

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."