Orang Tua Pilih Kasih, Ini Dampak yang Dirasakan Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi anak cemburu dengan adik/kakak. shutterstock.com

Ilustrasi anak cemburu dengan adik/kakak. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak kakak adik ketika tumbuh besar bersama bercanda mengenai siapa yang paling dicintai orang tua. Namun, pernahkah Anda berpikir, apakah benar hal itu hanya sebatas candaan atau perasaan yang selama ini tersimpan?

Nyatanya, dalam sebuah studi yang dilansir laman Medical Express, peneliti menanyakan beberapa orang dewasa apakah ibu pernah mempunyai kecenderungan untuk lebih menyukai satu anak ketika mereka masih kecil? Jawabannya, hampi 83 persen responden menjawab pernah.

Baca juga:
Cara Menjaga Hubungan Anak dan Orang Tua di Era Digital

“Menjadi anak yang merasa tidak difavoritkan pasti membuat seseorang sedih, kecewa, bahkan menjadi tidak percaya diri. Faktanya, rasa kesal atau amarah karena merasa kurang difavoritkan oleh orang tua bisa terpendam lama dalam hati anak, bahkan setelah mereka beranjak dewasa,” urai Sheri Madigan, asisten profesor sekaligus ketua penelitian di Determinants of Child Developments, Institut Penelitian Rumah Sakit Anak Alberta, Universitas Calgary, Kanada.

Meski mungkin tidak disadari, orang tua memang seringkali berperilaku berbeda kepada setiap anak. Dan tentu saja anak-anak memiliki ambang batas sensitivitas yang berbeda untuk memperhatikan adanya perbedaan perlakuan orang tua. 

Para peneliti telah mempelajari favorit orang tua terhadap anak dengan mengamati anak-anak ketika mereka berinteraksi dengan orang tua dan meminta mereka melaporkan interaksinya. Seberapa sering orang tua dan anak tertawa atau bermain bersama? Seberapa sering mereka berkelahi atau berdebat? Nilai ini kemudian dibandingkan di antara saudara kandung yang berbeda untuk menentukan apakah satu anak menerima lebih banyak perhatian positif atau negatif daripada yang lain.

Artikel lain:
Orang Tua Bertengkar di Depan Anak, Ini Dampak Negatifnya

“Studi ini menyimpulkan bahwa ketika perbedaan dalam cara saudara kandung diperlakukan oleh orang tua kecil, maka hanya sedikit atau bahkan tidak ada konsekuensi yang dialami anak yang merasa didiskriminasikan. Namun, jika perbedaan perlakuannya signifikan, maka hal ini bisa berkaitan dengan kondisi kesehatan dan hubungan anak dengan saudara kandung,” jelas Madigan.

Saudara kandung yang merasa mendapatkan perlakuan berbeda cenderung mempunyai hubungan yang tidak dekat, baik semasa kecil maupun setelah beranjak dewasa. Perasaan dibedakan dan didiskriminasikan oleh orang tua juga bisa menyebabkan kecemburuan dan berkembang menjadi kebencian, baik yang diekspresikan secara jelas maupun terpendam di dalam hati hingga dewasa. 

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."