4 Tips Parenting ala Kate Middleton Supaya Anak Tidak Manja

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton mempublikasi foto keluarga mereka yang digunakan untuk kartu Natal tahun ini. Dalam foto ini terlihat ketiga anak mereka, Pangeran George, Putri Charlotte dan Pangeran Louis. Instagram.com/@Kensingtonroyal

Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton mempublikasi foto keluarga mereka yang digunakan untuk kartu Natal tahun ini. Dalam foto ini terlihat ketiga anak mereka, Pangeran George, Putri Charlotte dan Pangeran Louis. Instagram.com/@Kensingtonroyal

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Keluarga Kate Middleton dan Pangeran William menjadi panutan banyak keluarga muda saat ini. Terutama pola asuh mereka kepada ketiga anaknya, yaitu Pangeran George, Putri Charlotte dan Pangeran Louis. Pasangan yang bergelar Duchess dan Duke of Cambridge juga disebut tidak memanjakan anak-anaknya.

Baca juga: Kate Middleton Ungkap Nama Panggilan untuk Putri Charlotte

Sebagai pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis tentu hidup dalam kondisi yang super nyaman dan menjadi anak yang manja. Namun rupanya Kate Middleton dan Pangeran William memilih untuk tidak memperlakukan mereka sebagai anak yang manja. Berikut ini beberapa cara Kate Middleton dan Pangeran William mendidik ketiga anaknya untuk tidak menjadi anak manja

#1. Tidak selalu pakai busana mahal
Tidak seperti kebanyakan anak selebriti yang terbiasa menikmati gaya hidup mewah termasuk mengenakan barang-barang bermerk seperti baju bermerk Gucci hingga Louis Vuitton, Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis tidak dibiasakan mengenakan buasana mewah. Meski selalu tampil rapi di setiap kesempatan, dan sesekali mengenakan pakaian dari perancang busana ternama, para pangeran dan putri juga terbiasa mengenakan pakaian warisan dari sang kakak.

#2. Tidak dibolehkan bermain gadget
Jika banyak orang tua saat ini bergantung pada gawai untuk membantu membuat anak-anak tenang, Kate Middleton dan Pangeran William melarang penggunaan gawai untuk membantu mereka “mengasuh” anak-anak. Pangeran George dan Putri Charlotte selalu didorong untuk bermain dengan mainan anak-anak tradisional seperti blok kayu. Mereka juga biasa menghabiskan waktu dengan kegiatan di luar ruangan setiap hari.

#3. Diajarkan mencintai sesama
Kebiasaan ini juga diajarkan oleh Putri Diana kepada Pangeran William dan Harry. Putri Diana memastikan anak-anak mereka tidak manja dan memiliki kepedulian tinggi terhadap sesama dengan cara sering mengajak mereka menemui orang-orang yang hidupnya kesulitan.

“Dia (Diana) biasa mengajak mereka (William dan Harry) untuk menemui tunawisma. Dia sangat menekankan bahwa mereka harus melihat sisi kehidupan tersebut,” ungkap salah seorang teman keluarga kerajaan dan diiakan oleh pakar Kerajaan dan penulis Nicholas Davies. “Dia sangat ingin membawa anak-anaknya jauh dari keistimewaan keluarga kerajaan yang dia tahu akan menjadi takdir bagi mereka seumur hidupnya,” kata Nicholas Davies.

#4. Tidak diberi tahu bahwa suatu saat mereka bisa menjadi Raja
Menurut Pangeran William, Pangeran George belum diberi tahu bahwa dirinya bisa menjadi raja suatu saat nanti. Hal ini dilakukan sebab Pangeran William dan Kate Middleton ingin agar anak-anak meerka menjalani kehidupan yang normal. “Sejauh yang kami perhatikan dari unit keluarga kami, kami adalah keluarga normal. Saya mencintai anak-anak saya seperti halnya ayah lainnya dan saya berharap George mencintai saya sama dengan anak-anak lain mencintai ayahnya,” ungkap Pangeran William.

“Kami sangat normal dalam hal ini. Akan ada waktunya George bertumbuh dan mengerti bagaimana posisinya di dunia. Namun saat ini adalah saatnya menjaga lingkungannya agar aman dan stabil dan menunjukkan cinta sebanyak yang saya bisa sebagai ayah,” lanjut Pangeran William.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."