4 Bukti Kepedulian Kate Middleton sebagai Orang Tua

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Kate Middleton berbincang dalam kunjungan ke RS Anak Evelina di London, Inggris, Selasa, 11 Desember 2018. Kate yang bergelar Duchess of Cambridge ini, diresmikan sebagai patron RS anak tersebut. REUTERS/Chris Jackson

Kate Middleton berbincang dalam kunjungan ke RS Anak Evelina di London, Inggris, Selasa, 11 Desember 2018. Kate yang bergelar Duchess of Cambridge ini, diresmikan sebagai patron RS anak tersebut. REUTERS/Chris Jackson

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak kemudahan diterima Kate Middleton sebagai istri calon Raja Inggris, termasuk dalam urusan merawat anak-anaknya, Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis. Tapi, ternyata ia tak mau cuma duduk diam menjalani hari-harinya yang menyenangkan.

Kate masih punya sebuah mimpi besar untuk sesama orang tua muda. Ia dan Pangeran William ingin membuat dunia yang lebih baik untuk para orang tua. Berikut beberapa langkah yang dilakukannya demi mewujudkan impiannya.

Artikel terkait:
Alasan Kate Middleton Cepat Pulang Setelah Melahirkan Putranya

1. Kate dan Pangeran William mendirikan yayasan yang menangani masalah mental
Satu langkah besar yang mereka lakukan untuk membuat hidup lebih baik bagi orang tua adalah menghilangkan stigma yang terkait dengan gangguan kesehatan mental. Yayasan yang diberi nama Heads Together bertujuan membantu orang-orang yang mengalami depresi dan kecemasan pascapersalinan yang umum dialami para ibu.

Organisasi ini juga menangani masalah kesehatan mental secara langsung dengan membangun jaringan yang memberi dukungan yang lebih baik, lebih sedikit rasa takut terhadap stigma tersebut, serta bantuan yang layak untuk para ibu dan ayah yang menderita masalah kesehatan mental sehingga bisa menjadi orang tua yang lebih baik.

2. Selalu jujur tentang pengalamannya sebagai ibu
Banyak wanita berpikir, menjadi ibu berani artinya menyembunyikan semua kenyataan tentang betapa keras dan sulitnya pengalaman menjadi seorang ibu. Apalagi, masyarakat sekarang memiliki standar tinggi tentang ibu modern, di mana mereka harus kuat dan tangguh menghadapi segala tantangan. Namun Kate percaya bahwa seorang ibu yang berani berarti jujur tentang apa yang dirasakan sehingga orang lain dapat mengerti bahwa mereka tidak sendirian. Menurut Kate, seorang ibu kadang-kadang merasa kesepian dan terisolasi.

”Tetapi sebenarnya begitu banyak ibu lain yang mengalami apa yang mereka alami," kata Kate. 

Hal lain yang membuat ibu semakin merasakan tekanan, menurut Kate, karena dukungan untuk para ibu biasanya datang hanya saat bayinya masih kecil, setelahnya dukungan hilang sama sekali.

Kate Middleton dan Pangeran William. Tim Ireland/Pool via REUTERS

3. Mempromosikan pelayanan publik yang diberi nama FamilyLine
Kate tak cuma jujur soal kesulitan menjalani perannya sebagai ibu tapi juga mendukung organisasi yang terkait dengan masalah para ibu atau orang tua muda. Ia baru-baru ini memperkenalkan pelayanan publik bernama FamilyLine. Organisasi tersebut menawarkan dukungan via telepon bagi orangtua yang membutuhkan bantuan.

Orang tua dapat membicarakan isu kesehatan mental, hubungan, kesehatan fisik, dan semua yang mungkin membutuhkan bantuan. Pelayanan ini juga diharapkan bisa membiarkan dan mengusir rasa sepi yang dirasakan para orang tua. Para orang tua bisa mengontak mereka kapan saja dan diharapkan bisa menghilangkan kesepian dan perasaan terabaikan. Isu ini menjadi kepedulian Kate bahkan sejak belum memiliki anak.

Baca juga:
Sebab Anak Kate Middleton, Putri Charlotte Selalu Pakai Dress

4. Menjadi panutan
Meskipun anggota kerajaan bisa mengandalkan para pengasuh untuk mengurusi anak mereka, Kate berusaha keras menangani anaknya sendiri, sesuai yang bisa dilakukannya sebagai seorang putri kerajaan. Setiap kali sedang tidak bekerja, Kate berusaha menghabiskan waktu luang dengan anak-anaknya, sama seperti ibu lain di dunia.

Dia juga membuktikan dirinya sebagai ibu yang baik, peduli, dan penuh rasa hormat. Kate sering terlihat berjongkok ketika berbicara dengan anak-anaknya, yang merupakan tanda penghormatan penuh. Dengan berjongkok dan sejajar dengan mereka, anak-anak jadi tahu mereka didengarkan.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."