Keramas Setelah Olahraga Tidak Berdampak Buruk, Tapi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi keramas. evehealth.ru

Ilustrasi keramas. evehealth.ru

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Biasanya setelah olahraga tubuh menjadi berkeringat. Mandi dan keramas tentu menjadi kegiatan wajib untuk membersihkan sekaligus menyegarkan tubuh. Namun untuk rambut, sebaiknya tidak langsung keramas setelah berolahraga.

Baca juga: Perawatan Rambut Pevita Pearce Setelah Keramas, Simak Tahapannya

Menurut dokter dan presenter dr Oz Indonesia, Alberta Claudia Undarsa, mengatakan, berikan jeda waktu beberapa saat untuk keramas setelah berolahraga. Pori-pori kulit setelah olahraga akan terbuka dan menghasilkan keringat. "Sedangkan kalau Anda langsung keramas setelah berolahraga maka masih ada kemungkinan bahwa kulit kepala masih terbuka dan mengeluarkan keringat," ujarnya saat ditemui di acara Dove Zona Kuat di Jakarta, beberapa waktu lalu.

dr Alberta Claudia Undarsa (medical doctor & medical host dr Oz Indonesia) dalam acara Dove Bantu Wanita Indonesia Temukan Kekuatan dari Dalam Diri Melalui Dove Zona Kuat di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa 5 Maret 2019. TEMPO/Silvy Riana Putri

Alberta menyarankan untuk menunggu beberapa saat sampai suhu tubuh menurun baru kemudian melakukan keramas. Durasi menunggunya tergantung dari seberapa intensitas tubuh kita berolahraga. "Cara mudahnya, jika Anda merasa bahwa suhu tubuh Anda sudah menurun setelah berolahraga maka Anda boleh untuk keramas. Jangan terlalu lama juga jedanya, karena rambut kan pasti lepek setelah berolahraga. Kalau dibiarkan terlalu lama juga enggak bagus" katanya.

Namun, Alberta menambahkan bahwa mencuci rambut langsung setelah berolah raga juga tidak membawa dampak buruk. "Jadi kesimpulannya, mau keramas langsung setelah berolahraga itu enggak apa-apa. Cuma memang ada risiko bahwa setelah keramas, kulit kepala masih mengeluarkan sedikit keringat," tandasnya. 

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."