3 Cara Menerapkan Kebiasaan Makan yang Baik pada Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
ilustrasi anak makan (pixabay.com)

ilustrasi anak makan (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kebiasaan makan yang baik sejak dini dapat mempengaruhi pola makan anak di masa depan. Sebab itu, sangat penting untuk membentuk kebiasaan makan yang baik pada anak. 

Baca juga: Pentingnya Mengajarkan Anak tentang Piring Makanku sejak Dini

Meski tak mudah bagi orang tua untuk menerapkan kebiasaan makan ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Dokter ahli gizi klinis Diana F. Suganda mengatakan cara pertama untuk memulai kebiasaan makan anak yang baik adalah memberi makan anak dengan sabar bukan dengan paksaan.

Pusatkan perhatian pada anak ketika memberi mereka makan, lewat kontak mata dan komunikasi verbal. "Kebiasaan memaksa anak makan bisa membuat anak trauma untuk makan. Karena anak punya pola pikir yang buruk tentang kegiatan makan. Akibat jangka panjangnya, akan berpengaruh pada kondisi emosional anak," kata Diana. 

 

Selanjutnya, pastikan anak makan tepat waktu. Ini bertujuan untuk membantu anak mengenali rasa lapar. "Sebaiknya jangan memundurkan jadwal makan misalnya karena anak sedang tidur. Justru anak seharusnya dibangunkan supaya dia tidak keburu kelaparan dan menjadi cranky," ujar dokter yang praktik di RSIA Asih, Panglima Polim dan RSPI Bintaro Jaya ini.

Selain itu, yang paling penting adalah orang tua harus memperhatikan durasi makan anak. Diana menganjurkan durasi makan anak tak lebih dari 30 menit. Karena sinyal kenyang biasanya telah muncul pada rentang durasi tersebut. "Mau diberi makan sebanyak apa pun, akhirnya makanan tidak akan masuk. Misalnya, durasi makan jadi molor sampai satu jam akibatnya jam makan anak berikutnya mundur. Hasilnya, tidak akan efektif," tandas Diana.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."