Alasan Sandra Dewi Membandingkan Anaknya dengan Bayi Lain

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Sandra Dewi. TEMPO/Astari P Sarosa

Sandra Dewi. TEMPO/Astari P Sarosa

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Model Sandra Dewi mengatakan kalau banyak ibu milenial yang mendapatkan tekanan dari para ibu lain di era digital. Karena sering membagi perkembangan anak di media sosial, ibu milenial juga sering membandingkan anak dengan anak lain.

Sandra sendiri mengakui kalau dia sempat membandingkan anak satu-satunya, Raphael Moeis, dengan bayi-bayi lain.

Artikel lain:

Sandra Dewi Hindari Mengulangi Kesalahan dengan Punya Anak Lagi
Sandra Dewi Rutin Ganti Mainan Anak Setiap Bulan

“Saya melahirkan barengan dengan teman-teman saya, sampai ada lima anak beda sekitar 1-2 bulan. Sahabat saya juga anak-anaknya cowok, beda kayak satu dan dua bulan,” tutur Sandra.

Sandra mengatakan kalau dia sering membandingkan anaknya dengan bayi-bayi lain sampai akhirnya dia sadar kalau semua anak memiliki perkembangan yang berbeda.

“Kita sering tanya satu sama lain, anak kamu sudah pakai ini itu belum,” lanjut Sandra.

Sandra Dewi. TEMPO | Rini K

Teman-teman Sandra juga semua ibu milenial, yang sering menunjukkan bayi mereka di media sosial. Karena itu, Sandra seringkali membandingkan pertumbuhan anaknya dengan bayi teman-temannya.

“Pernah anak sahabat saya mulai tumbuh gigi usia 6 bulan, anak saya belum tumbuh gigi. Padahal kayaknya lebih rajin kasih kalsium dan sebagainya. Pas 12 bulan tiba-tiba tumbuh giginya langsung 6,” jelas Sandra.

Dia mengatakan kalau ibu milenial harus banyak yang menyadari dan mengetahui kalau perkembangan anak akan terjadi di waktu yang berbeda. Jangan langsung panik, yang penting mengetahui pertumbuhan yang masih aman. Kalau memang pertumbuhan anak bisa dibilang tidak normal, baru pergi ke dokter.

Baca juga:

Sandra Dewi Ajak Raphael Moeis Lihat Mesin Cuci dan Dapur Kotor

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."