Sandra Dewi Hindari Mengulangi Kesalahan dengan Punya Anak Lagi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Sandra Dewi saat menghadiri peluncuran koleksi terbaru Olivia Burton, di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis, 30 Agustus 2018. TEMPO/Astari P Sarosa

Sandra Dewi saat menghadiri peluncuran koleksi terbaru Olivia Burton, di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis, 30 Agustus 2018. TEMPO/Astari P Sarosa

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sandra Dewi berencana punya anak lagi di tahun ini. Sandra Dewi menjelaskan, dengan punya anak lagi, maka dia akan terhindar dari kesalahan yang pernah dilakukan saat merawat putra pertamanya, Raphael Moeis.

Baca: Sandra Dewi Ingatkan Tabungan yang Penting Selain Uang

Raphael Moeis lahir pada 31 Desember 2017. Dengan jarak yang baru setahun, maka pengalaman Sandra Dewi sebagai ibu masih segar. "Jadi, kesalahan-kesalahan yang saya buat kemarin bisa diperbaiki di anak kedua," kata Sandra Dewi di Jakarta, Jumat 25 Januari 2019. "Kalau jeda punya anaknya terlalu lama, saya bisa lupa dan mengulangi kesalahan yang sama."

Sandra Dewi di acara peluncuran koleksi baby food processor OONEW di Tokopedia Tower, Jakarta Selatan, Jumat 25 Januari 2019. TEMPO | Silvy Riana Putri

Selain terhindar dari kesalahan yang sama, Sandra Dewi juga merasakan manfaat jarak kelahiran yang tak terpaut jauh pada saudara kandung. Jeda usia Sandra Dewi dengan adik-adiknya hanya satu tahun. Kondisi itu membuat dia merasa hubungan mereka seperti sahabat.

Artikel terkait: Sandra Dewi Senang Anaknya Populer, tapi Ada Risikonya

Sandra Dewi melanjutkan, dia dan suami, Harvey Moeis sama-sama ingin punya dua anak. Untuk adik Raphael Moeis, Sandra Dewi berharap mendapatkan anak perempuan. "Kalau diizinkan anak perempuan, jadi sepasang. Kalau anak laki-laki lagi, kami juga bersyukur. Jadi, di foto keluarga, saya yang paling cantik," katanya.

SILVY RIANA PUTRI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."