Kiat Menghindarkan Anak Menjadi Perokok Pasif

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi anak menggunakan penutup hidung atau masker. shutterstock.com

Ilustrasi anak menggunakan penutup hidung atau masker. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Anak-anak dan bayi yang menjadi perokok pasif tangan kedua dan ketiga sangat rentan terkena berbagai gangguan kesehatan. Terutama yang berkaitan dengan sistem saluran pernapasan mulai asma, batuk, pneumonia, hingga infeksi yang berkaitan dengan eksposur tembakau dan asap rokok.

Baca juga: Melaney Ricardo Sukses Berhenti Merokok, Ada 2 Kuncinya

Perokok pasif tangan kedua, atau anak-anak dan bayi yang menghirup asap rokok dari orang lain berkaitan dengan tingginya tingkat sindrom kematian mendadak. Kalaupun mereka bisa hidup lebih lama, hal itu menyebabkan gangguan pada banyak aspek yang berkaitan dengan otak.

“Dalam periode yang lebih panjang, kami melihat hal ini mempengaruhi pertumbuhan otak, kemampuan belajar, kemampuan fokus, dan meningkatkan kemungkinan anak akan tumbuh menjadi seorang perkokok ketika dewasa. Karena nikotin adalah zat kimia yang bersifat psikoaktif yang mempengaruhi struktur dan saraf otak,” jelas Dr. Harold Farber, dokter anak spesialis pulmonologi atau penyakit yang berkaitan dengan pernapasan di Rumah Sakit Anak Texas, Amerika Serikat. 

(Depositphotos)
(Depositphotos)

Harold Farber memberikan kiat agar anak terhindar dari bahaya menjadi perokok pasif tangan kedua dan ketiga.

1. Berhenti Merokok
Hal ini dirasa paling berat, namun inilah cara paling efektif untuk menghindarkan anak dari bahaya menjadi perokok pasif. “Untuk orang tua yang sudah kecanduan merokok, cobalah menemui dokter untuk mendapat bantuan dalam mengehentikan kebiasaan merokok demi menghindarkan anak dari risiko jangka panjang dan jangka pendek asap rokok bagi anak,” kata Harold Farber.

2. Bebaskan Rumah dan Mobil dari Asap Rokok
Anda bisa mencoba menghentikan kebiasaan merokok dengan mulai mengurangi frekuensi merokok. Namun sebelum Anda benar-benar bersih dari rokok, cobalah berkomitmen untuk membebaskan rumah dan mobil dari asap rokok. Anda bisa merokok di tempat lain yang paling tidak mungkin dijangkau anak.

3. Bersihkan Diri Sebelum Menyentuh Anak
Sisa residu asap rokok dapat menempel di baju dan tubuh Anda selama berhari-hari. Karena itu pastikan Anda sudah membersihkan diri, mencuci tangan, rambut, dan mulut dengan sabun, dan mengganti pakaian bersih sebelum bersentuhan dengan anak.

4. Hindari Area Merokok di Tempat Umum
Ketika membawa anak ke tempat umum seperti restoran atau mal, hindarkan anak dari area merokok. Pilihlah ruangan bebas rokok saat duduk di restoran termasuk perhatikan untuk memesan kamar non-smoking jika Anda akan menginap di hotel.

Bagaimana jika tanpa disengaja, anak tetap terpapar benda yang terkena asap rokok atau bersentuhan dengan perokok? Segera bersihkan tubuh anak dan mengganti pakaiannya lalu cuci hingga bersih.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."