Psikolog Ungkap 3 Dampak Negatif Anak Kecanduan Gadget

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Anak kerap menggunakan gadget untuk bermain permainan digital. Mereka bisa anteng dengan game di gadget selama berjam-jam dan orang tua leluasa melakukan pekerjaannya.

Baca: Bekal Supaya Anak Pandai Bergaul Saat Dewasa Nanti

Psikolog anak, Ayoe Sutomo menjelaskan kondisi seperti ini tak boleh dibiarkan karena gadget juga berdampak buruk kepada anak. Gadget tak bisa memberikan stimulasi maksimal untuk anak dan membahayakan tumbuh kembangnya. Berikut ini 3 dampak negatif jika anak kecanduan gadget:

1. Kemampuan bicara
Gadget bisa memperlambat kemampuan bicara anak. "Kemampuan bicara anak dipengaruhi oleh bagaimana dia berinteraksi dan stimulus dengan lingkungan di sekitarnya," kata Ayoe Sutomo di Jakarta. Jika di lingkungan sekitar tidak pernah ada perbincangan dua arah atau ada tapi anak hanya bisa melihat dan mengikuti apa saja yang muncul di gadget, maka saat diajak berinteraksi anak akan kesulitan berbicara.

2. Stimulasi motorik
Anak yang terlalu sering bermain gadget tidak meningkatkan stimulasi motorik. Stimulasi motorik sangat penting agar anak mengetahui perbedaan benda halus dengan kasar, dan sebagainya. Gawai akan memperlambat perkembangan motorik anak bila terlalu sering digunakan dari kecil.

3. Interaksi sosial
Lantaran interaksi sosial terbatas hanya dengan gawai, maka anak harus mengejar kemampuan sosial sendiri. "Padahal kebutuhan anak yang cukup besar adalah kolaborasi dan kerja tim. Kalau tidak dilatih, itu akan menjadi masalah," ucap Ayoe Sutomo.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Artikel lainnya:
Iklan BlackPink, Kata Psikolog Dampak Siaran Televisi pada Anak

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."