Cara Nadya Hutagalung Membesarkan Anak untuk Membuat Perubahan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Nadya Hutagalung meluncurkan buku

Nadya Hutagalung meluncurkan buku "Walk with Me" di Pavilion, Pacific Place Jakarta, Jumat 7 Desember 2018. TEMPO/Astari P Sarosa

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selain sebagai model, Nadya Hutagalung juga dikenal sebagai aktivis lingkungan yang aktif mengampanyekan preservasi lingkungan dan konservasi satwa, terutama orangutan dan gajah. Nadya juga ingin generasi selanjutnya mengenali gaya hidup sehat dan ramah lingkungan, dimulai dari anak-anaknya. 

Ibu dari Tyrone, Fynn, dan Nyla ini memasukkan anak kedua dan ketiganya ke Green School di Bali, Indonesia. Wanita berusia 44 tahun ini melihat kalau kurikulum di Green School mengajarkan anak-anak untuk melakukan hal-hal yang berkelanjutan, dari sesuatu yang ramah lingkungan, baik untuk kesehatan, dan juga cara membantu sekitarnya. Green School mengajarkan anak-anak bahwa mereka semua bisa membuat perbedaan di dunia.

Artikel lain:
Hijab dari Serat Bambu, Merawat Rambut dan Ramah Lingkungan
Valerina Daniel Ajak Anak Cinta Lingkungan, Caranya Inspiratif

“Mereka dibesarkan untuk menjadi changemakers (pembuat perubahan),” jelas Nadya di Jakartat, Jumat, 7 Desember 2018.

Anak-anak di Green School membuat berbagai proyek yang tujuannya untuk membantu orang lain. Di Green School ini anak-anak membantu organisasi grassroots di Sumatra dan Kalimantan, ada juga yang membantu memberi seragam ke anak-anak di India, Afrika, dan Indonesia.

Baca juga:

Tips Fashion dan Makeup Ramah Lingkungan Ala Valerina Daniel

 

“Ini adalah lingkungan mereka saat tumbuh besar, dan mereka melihat semua ini setiap hari,” lanjut Nadya.

Dia mengakui kalau anak keduanya tidak terlalu fokus ke isu lingkungan. Namun anak bungsunya adalah seorang aktivis lingkungan, mengikuti jejak ibunya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."