Kahiyang Ayu Lahiran Secara Caesar, Risiko Operasi Caesar ke Bayi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Kahiyang Ayu belum memberi tahu nama bayi perempuannya. Putri Kahiyang lahir dengan berat badan 3,4 kg dan panjang 49 cm. Instagram.com/@Ayangkahiyang

Kahiyang Ayu belum memberi tahu nama bayi perempuannya. Putri Kahiyang lahir dengan berat badan 3,4 kg dan panjang 49 cm. Instagram.com/@Ayangkahiyang

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu melahirkan anak pertamanya hari ini Rabu, 1 Agustus 2018. Kahiyang Ayu melahirkan bayi perempuan melalui proses persalinan caesar.

Baca juga:
Kahiyang Ayu Ingin Calon Buah Hatinya Jangan Jadi Tukang Nyinyir
Kahiyang Ayu Lahirkan Bayi Perempuan, Pesan buat Cucu Joko Widodo

Hampir semua ibu berharap melahirkan melalui operasi normal. Hanya saja, ada beberapa kondisi kesehatan yang tak memungkinkan ibu bersalin secara normal. Demi kebaikan ibu dan bayi, maka operasi caesar ditempuh. Artikel terkait: 10 Alasan Ibu Harus Melahirkan lewat Operasi Caesar

Setiap proses persalinan berdampak pada kondisi ibu dan bayi. Pada persalinan caesar, ibu harus menjaga luka bekas sayatan di perut agar selalu kering, sedangkan bayi yang dilahirkan akan menghadapi beberapa tantangan.

Mengutip laman Vbac, bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar cenderung memiliki lebih banyak masalah kesehatan dibanding bayi yang lahir secara normal. Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi kondisi bayi setelah dilahirkan, yaitu penggunaan obat-obatan saat proses melahirkan, salah satunya obat anastesi.

Bayi yang lahir melalu proses persalinan caesar juga berisiko mengalami masalah pernapasan. Namun pada dasarnya ini bukan hal serius karena beberapa bayi bisa mengatasi kondisi tersebut.

Hanya di beberapa kasus, bayi harus menjalani perawatan intensif untuk membantu mereka pulih. Gangguan pernapasan biasanya terjadi pada bayi yang lahir prematur, terutama sebelum kehamilan 39 minggu.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat yang diterbitkan dalam Archives of Disease in Childhood, menunjukkan bayi yang lahir melalui proses kelahiran caesar kerap dikaitkan dengan masalah obesitas pada anak. Penelitian menyebutkan anak yang dilahirkan dengan operasi caesar kemungkinan terkena obesitas pada usia 3 tahun.

Anak-anak yang lahir melalui persalinan caesar juga berisiko terhadap serangan asma dan alergi. Musababnya, bayi yang dilahirkan secara normal lebih banyak terpapar bakteri dibanding yang lahir melalui operasi caesar yang steril. Padahal, bakteri di sepanjang jalan lahir secara tidak langsung memberi kekebalan pada bayi untuk melawan alergi.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."