Anak Suka Pilih Makanan Bikin Pusing, Ini Cara Mengatasinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi anak tidak mau makan. shutterstock.com

Ilustrasi anak tidak mau makan. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak orang tua yang resah menghadapi perilaku anak yang senang pilih-pilih makanan atau picky eater. Pada usia tertentu, anak hanya mau mengkonsumsi makanan tertentu saja. Namun pada usia sekolah, makanan anak lebih beragam.

Di usia tersebut anak sudah bersosialisasi dan dapat mengamati apa yang dimakan temannya. "Picky eater muncul di usia awal, 2-3 tahun. Namun, biasanya berkurang pada usia sekolah karena terpengaruh melihat kebiasaan makan teman-temannya," ujar psikolog anak Rini Hildayani beberapa waktu lalu.

Baca juga:

Bunda, Ini Alasan untuk Tidak Sering Membandingkan Anak

Apa Saja Indikasi Anak Berlebihan Main Gadget

Anak Kylie Jenner Punya Puluhan Sepatu Keren, Tilik Koleksinya

Anak Jadi Alasan Amal Clooney Lebih Banyak Bederma

Perilaku yang muncul pada anak ditentukan oleh keturunan dan lingkungan. Hal ini penting bagi orang tua untuk menjadi panutan. Anak terbiasa dengan apa yang dilihatnya. Pilih-pilih makanan bisa dikarenakan orang tua yang tidak membiasakan menghidangkan salah satu jenis makanan di rumah karena tidak suka.

Sebaiknya, sejak dini anak dikenalkan beragam makanan agar bisa bereksplorasi dalam hal rasa dan tidak didominasi salah satu jenis makanan. Dalam perilaku picky eater, karakteristik anak mempengaruhi anak dalam menghadapi makanan baru.

Anak dengan karakter easy child akan mudah menerima makanan baru. Sedangkan anak yang mempunyai karakter sulit memerlukan waktu yang lama untuk dapat menerima makanan baru.

Ilustrasi anak makan junk food. healthyhug.com

Lain halnya dengan anak berkarakteristik slow to warm, yang tidak memerlukan waktu terlalu lama dibandingkan difficult child. Menurut pakar gizi Sari Sunda Bulan, mengenalkan beragam makanan harus dibarengi dengan kreativitas orang tua, teknik memasak, dan cara penyajian makanan. Orang tua jangan mudah patah semangat.

"Kalau anak enggak suka brokoli ya sediakan buah yang gizinya dapat menyeimbangkan. Atau kalau sukanya kangkung, cari kreasi masakan dengan cara beda biar anak mau makan, Jangan lupa seimbangkan dengan piramida gizi,” sarannya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."