Pesan Buat Perempuan yang Jadi Bos di Industri Dominasi Pria

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi wanita memimpin rapat. shutterstock.com

Ilustrasi wanita memimpin rapat. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perempuan yang bekerja di bidang yang didominasi laki-laki kerap membuat orang lain takjub. Direktur Operasional di AXA Mandiri, Ni Nyoman Trisnasari misalnya, pernah bekerja sebagai Kepala Teknisi di PT Aero Systems Indonesia, anak perusahaan PT Garuda Indonesia, dan berbagai sektor yang dikuasai oleh para pria, mulai dari satelit sampai teknologi informasi.

Baca juga:
Gabriella Karen Fernanda dan Barista Perempuan Top Indonesia
Pengemudi Perempuan Bus Transjakarta : Kerja, Makeup, sampai PMS

Ni Nyoman Trisnasari atau biasa disapa Koming berbagi tips buat perempuan yang berkarier seperti dia, bahkan menjadi pimpinan tim yang anak buahnya kebanyakan laki-laki. "Saya datang dari bidang yang male dominant. Perjalanan yang panjang dan semua perlu usaha," kata Koming, di Gandaria City, Jakarta Selatan, Minggu 6 Mei 2018.

Director of Operations AXA Mandiri, Ni Nyoman Trisnasari, di Gandaria City, Jakarta Selatan, Minggu, 6 Mei 2018. (Tempo/Astari P Sarosa)

Menurut dia, yang paling penting adalah melakukan pekerjaan yang disukai. Dengan begitu, semua akan berjalan dengan lancar terlepas apakah bidang itu didominasi laki-laki atau tidak. Biasanya, Koming melanjutkan, perempuan yang baru masuk ke industri yang didominasi oleh pria akan merasa terintimidasi. Dia merasa kemampuannya masih dianggap remeh oleh rekan kerja dan timnya.

"Jadi yang utama adalah percaya diri," kata Koming. "Kalau kita menjadi pemimpin untuk industri yang dominan laki-laki ini, kita memang harus satu tingkat atau beberapa tingkat lebih dari mereka." Perempuan tersebut, menurut dia, harus lebih respek dan menginspirasi mereka rekan-rekannya.

Artikel lainnya:
Ada Perempuan Suka Bicara Sendiri, Pertanda Apa?

Namun demikian, rasa percaya diri bos perempuan juga jangan sampai membuat dia mengabaikan kerja tim. "Sebagai pemimpin di industri dominan pria, bukan berarti kita melakukan semuanya. Ingat, kita tidak bisa bekerja sendiri," ucap dia. Kebersamaan dengan tim, tanpa peduli didominasi laki-laki atau perempuan, akan membuat mereka berada dalam satu kesatuan dan saling mendukung.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."