Gabriella Karen Fernanda dan Barista Perempuan Top Indonesia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Barista Gabriella Karen Fernanda. Instagram

Barista Gabriella Karen Fernanda. Instagram

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kedai kopi sekarang semakin populer, terutama di kalangan anak muda. Bukan hanya sebagai tempat untuk minum kopi, tetapi juga berkumpul bersama. Profesi barista yang ada di kedai kopi ini menjadi sorotan. Mulai dari racikannya, ketelitian takaran, sampai penampilan.

Baca juga:
Ngopi Cantik di Kafe Rustic, Rubiaceae Artisan Coffee
Ngopi Akhir Pekan di Tanamera Coffee, Cita Rasa Kopi Lokal

Seorang barista yang sedang ramai diperbincangkan adalah Gabriella Karen Fernanda. Barista cantik ini bekerja di kedai kopi Dua Coffee, di Cilandak, Jakarta Selatan. Gabriella Karen Fernanda menjadi sorotan karena paras dan senyumnya yang manis.

Tapi di luar urusan itu, pengunjung Dua Coffee mengakui kepiawaian perempuan ini dalam membuat kopi. Gabriella juga sering menunjukkan kegiatan dia sebagai seorang barista. Gabriella Karen bukan satu-satunya barista perempuan yang menarik perhatian karena kecintannya pada kopi.

Barista Gabriella Karen Fernanda. Instagram

Ada Evani Jesslyn dan Mira Yudhawati misalnya yang juga menunjukkan barista perempuan bisa sukses di Indonesia. Evani Jesslyn melihat kopi telah menjadi bagian gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama kelas menengah.

Finalis Barista and Farmer 2016, kompetisi Asosiasi Kopi Spesialti Eropa, ini mendirikan kedai kopi First Crack pada Agustus 2017, di Altira Business Park, Sunter, Jakarta Utara. Dia ingin membuat sesuatu yang berbeda dengan First Crack, karena itu kedai kopi ini bukan hanya kafe biasa, tetapi juga menawarkan edukasi mengenai kopi melalui akademi kopi.

Evani Jesslyn, Pendiri First Crack Coffee, menunjukkan alat roastery di kafenya di Sunter, Senin, 25 September 2017. TEMPO | Astari Pinasthika Sarosa

Adapun Mira Yudhawati adalah seorang pengurus Barista Guild Indonesia, sebuah organisasi nonprofit untuk memajukan profesi barista sekaligus mempromosikan dan meningkatkan kualitas industri kopi Indonesia. Dia menjelaskan salah satu penyebab kedai kopi semakin populer adalah fenomena adanya “kopi gelombang ketiga” pada tahun 2010-2011.

Mira Yudhawati, perempuan Q Grader, pencicip kopi profesional di Indonesia saat ditemui di Caswells Coffee, Kemang, Jakarta, (23/12). Karena kepiawaiannya soal kopi, Mira dikenal sebagai "Si Mira Kopi". TEMPO/Nurdiansah

"Kebanyakan dari mereka pernah bekerja atau sekolah di luar negeri, seperti Australia," kata Mira, yang juga Q grader dari Caswell’s Coffee. Mira mengatakan kalau orang-orang inilah yang membawa tren ngopi di kafe.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."