Akibat Jika Kamu Kurang Makan Sayur dan Buah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Data analisis lanjut Survei Konsumsi Makanan Individu atau SKMI pada 2014 menunjukkan sebanyak 97,1 persen orang Indonesia tidak mengkonsumsi cukup sayur dan buah-buahan. Rata-rata orang Indonesia melahap sayur sebanyak 70 gram dan 38,8 gram buah setiap hari.

Baca juga:
Alasan Harus Menyertakan Zat Ini dalam Makanan Sehari-hari
Tangkal Penyakit dengan Kurangi Makanan Berlemak, Ikuti Caranya

Angka itu jauh di bawah rekomendasi World Health Organization atau WHO yang menyarankan makan buah dan sayur sebanyak 400 gram setiap hari. Selain itu, Kementerian Kesehatan melalui Pedoman Gizi Seimbang menakar sebaiknya konsumsi 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah per hari.

Apa yang terjadi kita kita kurang makan sayur dan buah? Konsultan Gastrohepatologi Anak, Frieda Handayani Kawanto mengatakan konsumsi sayur dan buah yang tidak mencukupi dapat mempengaruhi kebutuhan vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh. “Buah-buahan dan sayuran memberi kontribusi dalam membentuk pola konsumsi pangan melalui kandungannya yang kaya akan vitamin, mineral, serat, enzim pencernaan, dan air yang diperlukan oleh tubuh manusia,” ujarnya.

Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com

Berbagai sumber vitamin dan mineral berperan meningkatkan daya tahan tubuh, memperlancar pencernaan, menjaga kesehatan, dan dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan obesitas. “Penting bagi kita mengkonsumsi buah dan sayur dalam jumlah cukup sesuai Angka Kecukupan Gizi yang telah ditentukan berdasarkan kelompok umur,” ucap Frieda.

Sementara itu, sosiolog Daisy Indira Yasmine mengatakan salah satu penyebab masyarakat perkotaan kurang memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral adalah gaya hidup dan padatnya aktivitas. “Sarapan dan makan siang seringkali dilakukan di lingkungan kerja yang tidak menyediakan buah dan sayur dalam menu makanan. Bahkan di rumah, kebutuhan sayur dan buah kerap belum terpenuhi untuk keluarga,” ujar Yasmine.

Ilustrasi buah dan sayur. shutterstock.com

Daisy melanjutkan, pola hidup seperti itu dapat mempengaruhi perilaku anak. Beberapa anak ada yang pemilih ketika makan buah dan sayur, sehingga membutuhkan upaya dan kesabaran ekstra bagi orang tua. Dengan membiasakan makan makan sehat yang baik sejak dini, maka akan membentuk karakter makan sehat anak saat dewasa.

“Teruslah memberi contoh makan sehat untuk anak, ciptakan lingkungan yang menyenangkan, pengalaman positif dengan buah dan sayur, biarkan anak membantu menyiapkan makanan di dapur, dan giatkan upaya satu gigitan setiap hari untuk buah dan sayur yang tidak disukai anak," ucapnya. Satu lagi yang tak kalah penting adalah, pastikan ada buah dan sayur di rumah kemudian sajikan dengan cara yang menyenangkan.

NIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."