Identitas mbok jamu yang autentik dihadirkan oleh Hannie Hananto dalam koleksinya yang diperagakan di Jakarta Fashion Trend 2020, Rabu 20 November 2019. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

kecantikan

Kisah di Balik Suwe Ora Jamu Rancangan Hannie Hananto

Selasa, 26 November 2019 14:40 WIB
Reporter : Eka Wahyu Pramita Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Kapan terakhir kali kamu melihat mbok jamu lewat di depan rumah? Sudah lama atau baru kemarin sore. Bagi yang sudah lama tak bersua, tengok salah satu dari koleksi Suwe Ora Jamu yang dihadirkan Hannie Hananto di Jakarta Fashion Trend 2020.

Koleksi nostalgia akan sosok mbok jamu dihadirkan Hannie Hananto melalui desain busana potongan simpel, seperti dress/loose, kaftan, dan bawahan yang mereka kenakan.

Sebagai desainer, ciri khas rancangan Hannie adalah koleksi playful dan loose dress. Di koleksi Suwe Ora Jamu tertuang lewat busana muslim yang menonjolkan permainan motif cetak (print) anek warna sebagai ilustrasi keragaman yang inklusif.

Identitas mbok jamu yang autentik dihadirkan oleh Hannie Hananto dalam koleksinya yang diperagakan di Jakarta Fashion Trend 2020, Rabu 20 November 2019. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

"Untuk potongan saya komitmen berusaha untuk tidak meninggalkan waste atau sampah fashion dan bisa dimanfaatkan menjadi detail dalam setiap looks," papar Hannie di Jakarta, Rabu 20 November 2019.

Di memori Hannie Hananto, identitas tukang jamu di benaknya ialah seorang perempuan Jawa dari etnis Jawa, gelungan di kepala, pakaian yang terdiri: kebaya dan jarik, selendang dan bakul jamu, aneka jamu yang dikemas dalam botol kaca, serta ember sebagai pengganti sink darurat.

"Identitas ini sudah tertanam di benak saya berpuluh-puluh tahun, yang kemudian saya sadari bahwa tukang jamu saat ini sudah mengalami banyak perubahan identitas, branding baru yang agak kagok di mata saya," ungkap desainer Indonesia Fashion Chamber ini.

Identitas mbok jamu yang autentik dihadirkan oleh Hannie Hananto dalam koleksinya yang diperagakan di Jakarta Fashion Trend 2020, Rabu 20 November 2019. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

Di masa sekarang, ia menyadari mbok jamu memakai blus biasa dan rambut dikuncir ekor kuda. Mereka sudah tidak memakai jarik yang menampilkan langkah-langkah khas ketika berjalan.

Bakul jamu pun tidak banyak lagi yang membawanya dengan digendong. Kebanyakan sudah memakai sepeda dengan boncengan berdesain khusus untuk menampung botol dan ember.

Hannie Hananto mengajak kita bernostalgia dengan figur mbok jamu lengkap seperti dahulu kala. Koleksi Suwe Ora Jamu ini bisa menjadi pengobat rindu Anda.